TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyatuan pemuda menjadi salah satu agenda yang harus diprioritaskan Noer Fajrieansyah.
Fajrie, yang notabene terpilih sebagai Ketua Umum KNPI periode 2018-2021, harus merangkul semua elemen pemuda.
Terlebih di tubuh KNPI yang terdiri dari beragam organisasi dengan karakter berbeda.
Tak jarang, perbedaan pandangan ini memicu konflik yang pada akhirnya merugikan organisasi. KNPI ke depan harus menjadi wadah bagi seluruh pemuda menyalurkan aspirasinya.
Pesan tersebut disampaikan Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Faisal Saimima. Faisal memaparkan bahwa tantangan KNPI ke depan semakin berat.
"Misalnya saja ancaman gerakan radikalisme, di mana sasarannya adalah para pemuda," ujar dia ketika dihubungi awak media, Senin (7/1/2019).
"Maka dari itu, peranan pemuda harus diperkuat. Penyatuan pemuda menjadi sebuah keniscayaan demi NKRI dan Pancasila," lanjut Tokoh Pemuda asal Maluku itu.
Faisal meminta grand design KNPI ke depan harus menyertakan program-program berbasis penguatan ideologi kebangsaan.
"Karena apa, bangsa kita tengah menghadapi ancaman gerakan ideologi transnasional. Dia menyasar betul kaum pemuda. Maka dari itu harus kita sikapi betul," beber Faisal.
Dalam kesempatan itu, Faisal juga menyinggung soal dinamina Kongres KNPI XV. Dia mengatakan bahwa kongres sudah sesuai mekanisme organisasi.
"Tidak ada keraguan lagi. Organisasi-organisasi besar ikut menjadi peserta, GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah dll. Bukan organisasi kaleng," jelas Faisal.
Dia meminta pihak-pihak yang tak puas dengan hasil kongres untuk bersikap kesatria. "Legowo lah. KNPI harus bersatu, gak usah lagi pecah-pecah," lanjutnya.
Faisal memastikan bahwa GP Ansor mendukung penuh kepengurusan Noer Fajrieansyah ke depan.
"Insya Allah, di belakang Bung Fajrie adalah organisasi-organisasi besar. Kami siap mem-backup," pungkasnya.