Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menanggapi keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang membocorkan pertanyaan debat ke capres-cawapres.
Fahri menilai KPU seolah menyamakan Pilpres sama halnya dengan perlombaan cerdas cermat.
"Jadi, ini kayak cerdas cermat. Masa pemilihan presiden kaya cerdas cermat?" kata Fahri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (7/1/2019).
Tak hanya itu, Fahri menilai keputusan KPU untuk membocorkan soal-soal debat juga menghilangkan peran panelis debat.
"KPU ini kan milih panelisnya diujung. Akhirnya, diragukan oleh sana sini, akhirnya dia takut. Maka dobocorin aja sekaligus. Nah ini peran panelis hilang," tegasnya.
Baca: 3 Fakta Jelang Debat Capres-Cawapres 2019, Polemik Pencopotan Panelis hingga Tidak Dihadiri KPK
Lebih lanjut, Fahri menduga KPU tidak sigap untuk mempersiapkan Pemilu Presiden sejak dilantik beberapa tahun silam.
Padahal, kata Fahri UU PKPU lahir sejak tahun 2017.
"Ngapain aja KPU 4 tahun 5 tahun ini. Kan harusnya begitu SK-nya keluar, langsung kerja, langsung siapin. UU-nya udah ada kok UU ini kan 2017, harusnya begitu ada UU langsung mulai kerja," paparnya.
"Ah ini enggak dijerjakan dari awal, akhirnya comot-comot. Jadi kontroversi, akhirnya peran panelis dihilangkan, jadilah ini kayak cerdas cermat," tutupnya.