TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam pengantar rapat terbatas (ratas) dengan para menteri dan lembaga terkait, Senin (14/1/2019) siang dengan topik : Peningkatan Kesiagaan Menghadapi Bencana, Presiden Jokowi menyoroti sistem peringatan dini bencana.
"Sistem peringatan dini agar dievaluasi di cek ke lapangan. Kemudian pengujian dan pengorganisasian sistem peringatan dini harus betul-betul berada di posisi yang baik sehingga korban yang ada bisa kita hilangkan dan minimalkan," tutur Jokowi di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta.
Selanjutnya, Jokowi juga meminta kesiapan manajemen kebencanaan harus betul-betul dikoordinasikan dengan baik serta bersinergi dengan lembaga lain.
"Sinergi antar lembaga yang terlibat dalam bencana harus betul-betul dijaga dan direspon cepat, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, relawan, TNI, Ormas. Simulasi penanganan bencana juga perlu dilakukan secara rutin," tambahnya.
Baca: KPK: Data Pelaporan LHKPN Turun Sebanyak 78 Persen
Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat meminta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membeli alat yang dapat mendeteksi secara dini adanya ancaman bencana tsunami.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengaku sudah mengajukan pengadaan alat-alat pendeteksi bencana.
Dia mengungkapkan Presiden Jokowi sudah mengetahui pengadaan yang diajukan pihaknya. Hingga saat ini BMKG masih menunggu realisasi dari pemerintah.