News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Alumni UIN Gelar Stand Up Politik Tolak Hoaks dan Politisasi Agama

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alumni UIN Bersatu menggelar Stand Up Politik dan Deklarasi Tolak Hoaks, Politisasi Agama, dan Dinasti Cendana di Fifo Resto, Gintung, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (19/1/2019

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gabungan Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tergabung dalam Alumni UIN Bersatu menggelar acara Stand Up Politik sekaligus "Deklarasi Tolak Hoaks, Tolak Politisasi Agama, dan Tolak Bangkitnya Dinasti Cendana".

Acara ini diisi oleh orasi dan stand up politik oleh sejumlah alumni UIN Jakarta diantaranya pengamat politik dari Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti, hingga aktivis perempuan Neng Dara Afiah.

Acara tersebut digelar di Fifo Cafe, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (19/1/2019) malam.

Dalam orasinya Ray Rangkuti mengingatkan bahaya dari kebangkitan Orde Baru dengan menggunakan modus penyebaran hoaks dan politisasi agama.

"Saat ini, hoaks banyak diproduksi dan disebarkan, fitnah, bahkan hingga politisasi mimbar-mimbar agama dan pengajian," ujar Ray seusai acara kepada wartawan, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (19/1/2019).

Sementara itu, juru bicara Alumni UIN Bersatu, Syukri Rahmatullah menilai bahwa dewasa ini hoaks, fitnah, dan politisasi agama seringkali dilakukan oleh para tokoh nasional.

Di sisi lain, lanjutnya, ada kekuatan lama yaitu Dinasti Cendana yang diprediksi ingin bangkit kembali dengan membonceng salah satu kekuatan politik dalam Pilpres.

Alumni UIN Bersatu menggelar Stand Up Politik dan Deklarasi Tolak Hoaks, Politisasi Agama, dan Dinasti Cendana di Fifo Resto, Gintung, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (19/1/2019 (TRIBUNNEWS.COM/CHAERUL UMAM)


"Selama 32 tahun, Orde Baru telah menjalankan pemerintahan dengan tirani dan otoritarianisme. Yang berbeda pandangan ditangkap, dipenjara, tanpa proses hukum. Bahkan, yang menolak pembangunan, tanahnya dirampas, pemiliknya dipenjara," ujar Syukri.

Sebelumnya, Alumni Ciputat Bersatu juga telah mengedarkan petisi selama dua pekan, yang saat ini sudah ditandatangani oleh lebih dari dua ratus orang dan terus bertambah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini