Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pemerintah Australia keberatan dengan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membebaskan narapidana teroris Abu Bakar Baasyir.
Baasyir akan dilepaskan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunungsindur atas dasar kemanusiaan.
Mengenai rencana itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyampaikan keberatan kepada Pemerintah Indonesia.
Merespon itu, calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berpandangan pembebasan Baasyir merupakan langkah tepat yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia.
Baca: Seorang Suporter Bola Asal Jatinom Klaten Tewas Dihantam Batu oleh Gerombolan di Sleman
Terutama sudah menilik dari sifat penegakan hukum dan kemanusiaan.
"Itu urusan dalam negeri kita. Saya kira pemerintah punya kebijakan-kebijakan. Ada yang sifatnya penegakkan hukum dan ada sifatnya kemanusiaan dan Pak Jokowi sudah mengambil langkah itu," ujar Ma'ruf.
Hal tersebut disampaikan Ma'ruf seusai acara deklarasi dukungan relawan Moja 31, Cigugur Girang, Bandung Barat, Minggu (20/1/2019).
Baca: Edy Rahmayadi Beri Contoh Pengurus Cabamg Olahraga Tidak Boleh Rangkap Jabatan
Ma'ruf meyakini, persoalan pembebasan Baasyir tidak akan mempengaruhi hubungan diplomasi antar kedua negara, lantaran memiliki kedaulatannya masing-masing.
"Tidak, kita masing-masing punya kedaulatan," ungkapnya.
Ma'ruf berharap tak ada intervensi antar negara terkait permasalahan Abu Bakar Baasyir. Ma'ruf mengapresiasi langkah yang ditempuh oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ya, supaya tidak mengintervensi masing-masing negara," imbuh Ma'ruf.
Sebelumnya, Scott Morrison mengatakan pada Sabtu (19/1/2019), ia telah melakukan kontak dengan pemerintah Indonesia.
Baca: Istri Ustaz Maulana Meninggal Dunia, Pembina Ponpes An Nahdlah: Selamat Jalan Sahabat
"Posisi Australia tentang masalah ini tidak berubah, kami selalu menyatakan keberatan yang paling dalam," kata Morrison kepada wartawan di Melbourne, dikutip dari Reuters.
Sementara Presiden Jokowi mengatakan bahwa keputusan ini sepenuhnya atas dasar kemanusiaan. Ini mengingat usia Abu Bakar Baasyir telah menginjak 80 tahun.
"Yang pertama memang alasan kemanusiaan. Artinya, beliau kan sudah sepuh. Ya pertimbangannya kemanusiaan," jelas Jokowi di Jakarta, Jumat (17/1/2019).