Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra merespons wacana pembebasan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir oleh Presiden Joko Widodo karena alasan kemanusiaan.
Menurut Ketua DPP Gerindra Sodik Mudjahid, pembebasan Baasyir sama seperti penggratisan tarif tol Suramadu.
"Mudah-mudahan pembebasan ini tidak seperti pembebasan jalan tol jembatan Suramadu yang penuh politis," kata Sodik kepada wartawan, Selasa (22/1/2019).
Baca: Eni Saragih: Sofyan Basyir Minta Jatah Proyek PLTU
Wakil Ketua Komisi Vlll DPR RI itu mengatakan peluang pembebasan Ustaz Abu Bakar Baasyir menurut undang-undang sudah ada sejak Desember 2018 lalu.
Sodik pun mempertanyakan kenapa pembebasan baru dilakukan awal tahun ini.
"Menurut undang-undang peluang untuk mendapat pembebasan sudah ada sejak Desember 2018, kenapa baru dipakai sekarang?" kata Sodik.
Baca: Jusuf Kalla Minta Pemda NTT Pertimbangkan Kembali Rencana Penutupan Sementara Taman Nasonal Komodo
Lebih lanjut, Sodik pun berharap Abu Bakar Baasyir selalu sehat.
"Dalam sisa usia yang sudah tidak muda lagi, saya berharap mudah-mudahan Ustaz Abu Bakar Baasyir selalu sehat,” kata Sodik.