TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengungkap satu fakta tentang hubungan Presiden ke-4 RI Megawati Soekarnoputri dengan terpidana kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Menurutnya, Megawati kerap mengirim makanan untuk kudapan Ahok selama menjalani masa penahanan di Mako Brimob.
"Dia menganggap Bu Mega kaya ibunya sendiri, usianya sama kaya mamanya. Dan Ibu Mega diam-diam kirim makanan," ujar Djarot di kawasan Kemang, Selasa (22/1).
Djarot mengatakan hubungan Ahok dengan Megawati memang dekat sejak dulu.
Baca: Link Live Streaming Detik-detik Ahok alias BTP Bebas dari Mako Brimob, Besok Kamis 24 Januari 2019
Djarot pernah mengatakan Ahok akan memilih masuk PDI Perjuangan jika ingin kembali ke dunia politik. Dia juga yakin Megawati akan menerima Ahok meski pernah ditahan terpenjara.
"Kalau ketua umum pasti sesuai standarnya boleh, Pak Ahok kan juga sudah bebas, bebas murni," kata Djarot, mantan Gubernur DKI Jakarta yang menggantikan Ahok.
Ahok akan bebas dari penjaran Markas Komando Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (24/1). Dia sebelumnya divonis dua tahun penjara dalam kasus penodaan agama.
Ahok ditahan sejak vonis dibacakan pada 9 Mei 2017. Ia tiga kali mendapat remisi hukuman, yakni 15 hari pada Natal 2017, 2 bulan pada Agustus 2018, dan 1 bulan saat Natal 2018.
Baca: Selain Kabar Bebas, Adik Ahok, Fifi Lety Bagikan Kabar Bahagia Lain yang Dibanjiri Ucapan Selamat
Ahok akan bebas murni setelah menjalani hukuman penjara karena kasus penodaan agama. "Ahok bebas murni," tutur Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM, Ade Sukmanto.
Ade menyatakan, karena bebas murni dan bukan narapidana yang mendapat Pembebasan Bersyarat, maka Ahok tidak berkewajiban melakukan wajib lapor ke Badan Pemasyarakatan (Bapas) Kemenkumham.
Ahok dapat melakukan aktivitas sebagaimana warga biasa, termasuk bepergian ke luar negeri. "Silakan saja, sudah haknya," imbuhnya.
Masih menurut Djarot, Ahok ternyata memiliki kelompok musik selama ditahan di Mako Brimob lebih kurang dua tahun. Ia menamai band-nya seperti inisial namanya, yaitu BTP. Kepanjangannya adalah "Band Teman Penjara".
"Biasanya hanya main di ruang transit begitu kan. Jadi dia latihan buat mengisi waktu. Vokalnya memang masih hancur, tapi minimal tahu nada. Enggak false banget he-he-he," ujar Djarot.
Djarot mengatakan Ahok memang menjadi vokalisnya dalam band yang berisi teman-teman penjaranya itu. Salah satu lagu yang cukup sering dimainkan oleh BTP ini adalah lagu "Bongkar" milik Iwan Fals.