News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

4 Tradisi Perayaan Imlek yang Mulai Ditinggalkan, Termasuk Begadang di Malam Tahun Baru Imlek

Editor: Arif Setyabudi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menyambut datangnya hari Raya Imlek puluhan umat Tri Dharma melakukan bersih-bersih Kim-Sin, Rupa atau Arca biasanya dilakukan setelah acara Sang-Sin yaitu perjalanan mengantar Dewa Dapur menghadap ke Thiankong atau Tuhan Allah, Selasa (29/1). Selain melakukan pembersihan Kim-Sin mereka juga melakukan pembersihan Klenteng Low Lie Bio. Tempat peribadatan umat Tri Dharma Low Lie Bio atau kebun jeruk ini di dirikan oleh Low Tjhioe pada tahun 1890-1974 dan Lie Hoo Soen pada tahun 1898-1986. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

(TribunTravel.com/Rizki A Tiara)

TRIBUNNEWS.COM - Perayaan Tahun Baru Imlek tiba kurang dari satu minggu lagi.

Selayaknya perayaan lainnya, Tahun Baru Imlek memiliki sederetan tradisi yang memiliki makna filosofis yang mendalam.

Namun, beberapa tradisi perayaan Tahun Baru Imlek sudah semakin memudar.

Berikut TribunTravel.com telah merangkum beberapa tradisi Imlek yang sudah mulai ditinggalkan dari laman travelchinaguide.com.

1. Memuja Dewa Dapur

Menurut legenda, beberapa hari sebelum Tahun Baru Imlek, Dewa Dapur akan membuat laporan akhir tahun tentang kebaikan dan keburukan setiap manusia kepada Kaisar Giok.

Menjelang malam, setiap keluarga pun merasa khawatir keburukan mereka akan terlihat oleh Kaisar Giok.

Sehingga mereka pun menyalakan dupa, petasan, dan memuja dewa dengan 'sesaji' seperti kue, kacang-kacangan, dan buah kering.

Dengan begini, Dewa Dapur diharapkan untuk melapor sisi baik mereka saja.

Faktanya, memberikan sesaji ini diharapkan untuk membawa keberuntungan dan kesehatan di masa depan.

HALAMAN SELANJUTNYA >>>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini