Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kericuhan terjadi dalam aksi massa mendukung salah satu paslon di depan Masjid Jogokaryan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (27/1).
Menanggapi hal itu, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyebut kejadian itu terjadi secara spontan. Keadaan pun telah berhasil dikendalikan melalui Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri.
“Saya sudah tanya Kapoldanya, itu lebih banyak terjadi secara spontan ya. Terjadi secara spontan sudah didamaikan oleh Pak Kapolda,” ujar Tito, usai Rapat Pimpinan TNI-Polri di Auditorium PTIK, Jl Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/1/2019).
Agar tak terulang kembali, ia menegaskan pihaknya akan menindak secara tegas apabila ada kejadian serupa terjadi.
Baca: Ahmad Dhani Keliling Penjara, Ini Reaksi Penghuni Rutan Cipinang
Apalagi, kata dia, apabila kerusuhan terjadi akibat adanya pihak yang sengaja membawa senjata tajam hingga memprovokasi pihak lain.
“Tapi saya minta kalau seandainya ada kejadian lagi, siapapun yang melakukan apalagi bawa parang dan lain-lain. Ada yang melempar, proses. Proses hukum tegas dua-duanya. Supaya nggak terulang,” tandas jenderal bintang empat itu.
Sebelumnya diberitakan, menurut keterangan polisi, sejumlah massa bergerak usai deklarasi dukungan terhadap paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Minggu (27/1).
Kemudian saat massa melintas di depan masjid, terjadi kericuhan dengan pemuda setempat. Hingga akhirnya didamaikan polisi dan Muspika.
Adapun masjid Jogokaryan merupakan masjid bersejarah yang diresmikian oleh Ketua Muhammadiyah Kota Yogyakarta pada tahun 1967.