News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wabah DBD Melanda, Permintaan Ikan Cupang Naik Signifikan

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nanda Fandi Fadhlullah anggota Karang Taruna menunjukkan ikan hias cupang di rumahhya Kampung Krukah Selatan, Kelurahan Ngagelrejo, Kecamatan Wonokromo, Rabu (5/9/2018).

Masing-masing harga tergantung dari jenisnya seperti halfmoon, plakat, maupun serit, serta usia ikan.

Meningkat karena DBD

Permintaan ikan cupang itu tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan pasar dalam kota, tetapi juga banyak permintaan dari luar kota hingga luar pulau.

Baca: Pasien DBD Terus Bertambah di Sumba Timur, 7 Orang Meninggal

Yang menarik, lanjut Heru, saat ini sedang mengalami peningkatan permintaan yang signifikan.

Jika pada waktu-waktu sebelumnya per minggu hanya sekitar 1.000-1.500 ekor saat ini menjadi 4.000 ekor.

Salah satu penyebab tingginya permintaan ikan cupang itu, menurut dia, karena tengah memasuki musim penyakit demam berdarah.

Banyak pembeli baru yang memborong ikan untuk keperluan ikanisasi.

"Perangkat kelurahan maupun perangkat desa juga banyak yang beli," kata Heru.

Salah satu perangkat desa yang membeli ikan itu adalah Mugiono, Kepala Desa Gampenrejo Kabupaten Kediri.

Mugiono memborong hingga 1.000 ekor untuk keperluan ikanisasi di desa yang dia pimpin.

"Nanti dibagikan kepada warga," kata Mugiono.

Pemilihan ikan itu karena dianggap cukup agresif memerangi jentik nyamuk.

Penempatannya bisa dilakukan di bak mandi maupun genangan-genangan air lainnya.

Ikanisasi itu, lanjut Mugiono, untuk melengkapi program-program pengendalian penyebaran nyamuk aedes aegypti itu.(M Agus Fauzul Hakim)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Heru Budidayakan Ikan Cupang, Banjir Order karena DBD hingga Raup Rp 15 Juta Per Bulan"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini