TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran konsumsi rumah tangga di tahun 2018 tumbuh sebesar 5,05%.
Adanya pertumbuhan di beberapa komponen konsumsi rumah tangga, menurut BPS, menunjukkan daya beli masyarakat yang mulai pulih.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Sri Soelistyowati mengatakan, adanya bantuan sosial berbentuk tunai dari pemerintah juga turut membantu meningkatkan daya beli masyarakat.
"Artinya kalau tadinya dia tidak mampu membeli, dengan adanya cash transfer tadi, dia jadi bisa membeli sehingga bisa mengonsumsi," ujar Sri, Rabu (6/2).
Dia pun menambahkan, peningkatan bantuan sosial yang diberikan pemerintah kepada masyarakat cukup mendorong masyarakat yang berada di lapisan bawah. Apalagi, pertumbuhan pemberian bantuan sosial tersebut lebih dari 50%.
Baca: BPS: Optimisme Pelaku Bisnis di Kuartal IV 2018 Turun
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan bantuan sosial memang meningkat menjadi 52,48% di 2018 dari tahun sebelumnya yang hanya 11,48%.
Pemberian bantuan sosial juga tumbuh di kuartal IV 2018 sebesar 72,% dari kuartal IV tahun 2017. Bantuan sosial tersebut terbagi atas rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, penanggulangan kemsdkinan dan penanggulangan bencana.
Sementara berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi bantuan sosial pada 2018 sebesar Rp 83,90 triliun. Angka ini tumbuh 51,72% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.
Lebih lanjut Sri menerangkan, ada beberapa hal yang mendorong pertumbuhan daya beli masyarakat. Mulai dari faktor nilai tukar petani yang membaik, pendapatan petani yang meningkat, hingga meningkatnya upah buruh tani dan bangunan.