News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BSSN Luncurkan Laporan Tahunan Honeynet Project 2018 Berisi Peta Ancaman Serangan Malware

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BSSN Mayjen TNI (Purn) Djoko Setiadi bersama jajarannya saat peluncuran website pendeteksi ancaman siber khusus malware bernama honeynet.bssn.go.id di Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (7/2/2019).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) meluncurkan laporan Honeynet Project 2018 dan website ancaman siber khusus malware bernama honeynet.bssn.go.id di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/2/2019).

Dalam sambutannya, Kepala BSSN Mayjen TNI (Purn) Djoko Setiadi mengatakan laporan Tahunan Honeynet Project Tahun 2018 dibuat untuk memberikan informasi kepada publik mengenai kegiatan yang dilaksanakan BSSN dan IHP pada tahun 2018 dari segi sosialisasi dan kerjasama dengan sektor pemerintah, swasta, dan universitas.

Selain itu, laporan tahunan tersebut juga berisi traffic deteksi serangan siber dan analisis terhadap tiga malware terbanyak, pengenalan layanan publik Honeynet, dan penjelasan mengenai riset dan pengembangan Indonesia Honeynet Project.

Baca: Tulus Nyanyikan Empat Lagu Daerah Minang di Konser Monokrom

"Laporan tersebut berisi hasil pemantauan traffic deteksi serangan siber dan malware analisis terhadap tiga malware terbanyak, pengenalan layanan publik Honeynet, serta penjelasan mengenai riset dan pengembangan Indonesia Honeynet Project," kata Djoko.

Ia menjelaskan, Honeynet Project merupakan jaringan kemitraan dan kerjasama antara BSSN dengan komponen komunitas masyarakat dalam hal pengamanan siber.

"Honeynet merupakan jaringan kemitraan dan kerjasama antara BSSN dengan komponen komunitas masyarakat membentuk mata rantai pengamanan ramah siber nasional sebagai salah satu bentuk kehadiran negara dalam melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia," kata Djoko.

Baca: Satgas Antimafia Bola Perdalam Pemeriksaan Laga PSS Sleman Kontra Madura FC

Honeynet Project memiliki lima area penelitian untuk pengembangan antara lain Malware, Deception Technology, Data Mining, Cyber Crime, dan Tools.

Sedangkan untuk lima area riset Honeynet Project, antara lain:

Pertama, DNS Traffic Analysis atau pendeteksian secara real time menggunakan Big Data Analisis maupun lalu lintas berbahaya secara offline.

Kedua, Crypto Currency atau serangan pada open source Cryptocurrency Monero.

Ketiga, Malware Detection atau ekstraksi kode tersembunyi pada malware sehingga dapat mendeteksi secara akurat.

Keempat, Cyber Security Policy atau ulasan kerangka kerja yang ada saat ini.

Baca: Penguin Indonesia Berpartisipasi di Indonesia Building Technology 2019

Kelima, Intrusion Detection atau pendeteksian botnet menggunakan berbagai metode statistik dan machine learning untuk pendeteksian yang akurat.

Riset yang dikembangkan selanjutnya diimplementasikan sehingga dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dan kalangan bisnis dalam bentuk Threats Map atau peta ancaman.

Kedepannya juga akan dilakukan penelitian untuk membangun Malicious Domain List untuk domain nasional.

Djoko berharap laporan tahunan yang dapat diunduh di situs honeynet.bssn.go.id secara gratis tersebut dapat dimaanfaatkan oleh masyarakat yang ingin mengetahui peta serangan siber yang terjadi di Indonesia

"Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan website honeynet.bssn.go.id sebagai salah satu pertimbangan penyusunan langkah kebijakan keamanan siber di lokus masing-masing. Kiranya laporan tahunan ini dapat menjadi informasi publik mengenai peta serangan siber yang terjadi di Indonesia dan dunia," kata Djoko.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini