Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Victor S Sirait berharap debat ke dua antar calon presiden berbasiskan data.
Terutama Prabowo, ia berharap dalam debat tidak asal menuding tanpa melampirkan data atau bukti.
“Pernyataan-pernyataan yang cenderung asal bunyi sangat rentan menimbulkan gesekan di masyarakat. Jangan membuat pernyataan yang dapat menyesatkan karena sangat tidak sehat,” ujar Victor", Jumat, (15/2/2019).
Selama ini menurutnya apa yang disampaikan Prabowo cenderung asal bunyi, karena tidak melampirkan data yang memperkuat argumen.
Ia mencontohkan pernyataan Prabowo soal selang yang dipakai 40 orang pasien cuci darah secara bergantian.
Menurut Viktor, pernyataan Prabowo itu tidak benar dan direktur RSCM pun sudah membantah argumentasi.
"Direktur RSCM sudah membantah secara tegas dan menyebutkan RSCM menggunakan sekali pakai (single use) baik untuk selang hemodialisis maupun dialiser," katanya.
Selain itu menurutnya pernyataan Prabowo soal Indoensia bisa punah bila kalah dalam Pemilu Presiden 2019.
Hal itu menurutnya tidak mungkin terjadi melihat kondisi Indonesia saat ini yang berangsur tumbuh. Kemudian tudingan adanya kebocoran anggaran sebesar 500 triliun.
“Presiden Jokowi sendiri sudah menantang Prabowo kalau punya bukti bawa saja ke KPK. Tapi apa, sampai sekarang Prabowo tidak bisa menjawab tantangan Jokowi itu,” ujarnya.
Oleh karena itu menurut Victor, apabila dalam debat kedua yang akan mengupas tema energi, pangan, Infrastruktur, dan lingkungan nanti Prabowo tetap tanpa melampirkan data, maka akan semakin menegaskan masyarakat kepada petahana.
"Debat itu penting, jadi kita tahu mana yang punya prestasi dan mana yang hobbynya hanya nyinyir," pungkasnya.