News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hasto Apresiasi Perjuangan Usaha Es Cendol Elizabeth Bandung

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat berkunjung ke rumah pengusaha cendol Elizabeth, H Rochman, di Komplek Perumahan Jati Permai, Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/2/2019).

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mendorong masyarakat untuk gigih berjuang membangun usaha tanpa mengenal menyerah.

Hal itu disampaikan Hasto saat berkunjung ke rumah pengusaha cendol Elizabeth, H Rochman, di Komplek Perumahan Jati Permai, Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/2/2019).

"Usaha harus dirintis dari skala yang paling kecil dan terus terus hingga maksimal," kata Hasto Kristiyanto.

Pada kesempatan itu, Hasto Kristiyanto didampingi oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar Tubagus Hasanuddin, dan rombongan.

Sekertaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf ini memuji kebutuhan usaha yang dilakukan H Rochman mulai dari membantu pedagang cendol keliling hingga menjadi pengusaha cendol.

Hasto juga bercerita, pada era revolusi industri 4.0 saat ini, dimungkinkan tumbuhnya usaha-usaha melalui startup, termasuk usaha cendol.

Baca: Usia 8 Tahun Baru Masuk SD, Siapa Sangka Bocah Ini Jadi Lulusan Terbaik dan Kariernya Sukses

Karena itu, Hasto juga mendorong agar usaha yang dilakukan H Rochmann dapat juga dilakukan melalui toko online.

H Rochman, yang juga ketua RT 08/RW 06, Kelurahan Pelindung Hewan, Astana Anyar, Bandung menuturkan dirinya telah berjualan es cendol sejak anak-anak.

 "Awalnya, saya membantu paman saya, berjualan es cendol pakai gerobak dorong, keliling kota Bandung. Alhamdulillah, lama kelamaan berkembang, sampai saat ini," katanya.

H Rochman yang dibantu putri keduanya, Mariyati, saat ini berjualan cendol di toko, di dekat Komplek Jaka Permai.

Sementara itu, Mariyati, putri kedua H Rochman berita soal perjuangan bapaknya.

Menurut Mariyati, H Rochman dari kampung halamannya di Pekalongan datang ke Bandung, ikut pamannya, setelah bapaknya meninggal dunia, pada 1972.

Saat itu, H Rochman baru berusia 12 tahun. Di Bandung, membantu pamannya dan jualan es cendol keliling.

Setelah merasa bisa mandiri, pada 1982, H Rochman, berjualan sendiri pakai gerobak, keliling ke Kota Bandung, antara lan, di Jalan Otista, di depan toko tas milik Elizabeth yang menjual aneka ragam tas.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini