TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Presiden Joko Widodo mengingatkan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) untuk belajar menyusun perencanaan keuangan sebelum mengambil dan menggunakan uang bantuan sosial tersebut.
"Kalau (uangnya) sudah ditransfer harus ada perencanaannya. Misalnya ambil Rp800 ribu yang Rp500 ribu untuk dana pendidikan anak, yang Rp300 ribu disisihkan untuk mengembangkan usaha," tutur Presiden.
Dihadapan 1.257 KPM PKH di Gedung Patra Graha, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (25/2/2019), Presiden mengatakan uang bansos PKH harus digunakan secara bijaksana.
"(Penggunaannya) Harus direncanakan, jangan mendadak-mendadak. Begitu tahu ada uang PKH ditransfer langsung bingung mau dipakai apa ya. Jangan seperti itu," kata Presiden.
Ia berharap melalui bimbingan oleh Pendamping PKH, ibu-ibu bisa merencanakan keuangan dengan baik.
"Dikalkulasi dulu penggunaannya, harus yang benar-benar bermanfaat," katanya.
Presiden kemudian mengundang tiga KPM untuk maju ke depan. Sebagaimana yang biasa dilakukan dalam kunjungan saat menemui KPM, Presiden menanyakan tentang penggunaan uang PKH.
Ibu Darsinah dari Gumilir, Cilacap mengaku di dalam rekeningnya masih terdapat Rp1.150.000 dan diambil Rp50 ribu untuk beli susu anaknya.
Sisanya disimpan di rekening dan diambil sewaktu-waktu harus membayar biaya sekolah anak.
"Ini jempol namanya. Kalau belum membutuhkan tolong di rem dulu. Jangan kalau sudah ditransfer langsung dihabiskan. Hati-hati. Karena suatu saat diperlukan uangnya bisa diambil. Di rem," terangnya.
Presiden juga menegaskan mengenai penggunaannya harus betul-betul tepat sasaran.
"Jangan sampai uang PKH untuk membeli .....(memegang bajunya) dan ........(menggerakkan tangannya di depan wajah seolah sedang merias diri)," katanya seraya tersenyum lebar.
Aksi Presiden ini mengundang gelak tawa ibu-ibu. Mereka bertepuk tangan riuh melihat sang Presiden. Suasana tampak akrab dan tidak berjarak.
Presiden hadir di tengah-tengah ibu-ibu pukul 12.00 WIB. Peserta yang hadir dalam acara ini sebanyak 1.257 orang.