TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan mengkritik aksi damai yang diikuti Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), pekan lalu.
Menurut Bara, hal tersebut menggiring persepsi bahwa proses pemilu yang dijalani KPU penuh kecurangan.
"Itu sangat berbahaya bagi proses pemilu yang merupakan proses terpenting dalam demokrasi kita. Jadi itu semacam memberikan deligitimasi kepada KPU sebagai lembaga yang menyelenggarakan pemilu," ujar Bara di Kompleks Parlemen, Senin (4/2/2019).
Padahal, kata dia, sudah menjadi kewajiban elite politik untuk mendukung KPU.
Baca: Maruf Amin Pertanyakan Sikap Amien Rais
Menurut Bara, memastikan netralitas KPU tidak sama dengan mendeligitimasinya.
Seharusnya seruan semacam ini baru ditunjukan setelah pemilu.
Jika ada kecurigaan, masyarakat baru bisa mengkritik KPU.
"Kalau terus menyebarkan kecurigaan akan independensi KPU, saya pikir itu satu hal yang tidak bertanggung jawab dan sangat berbahaya. Bisa menanamkan sikap apatis di kalangan rakyat terhadap kemampuan KPU untuk menyelenggarakan proses ini secara independen dan fair," kata dia.
Adapun, pekan lalu massa dari Forum Umat Islam (FUI) melakukan aksi demai di depan kantor KPY.
Massa FUI menuntut agar KPU bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melaksanakan tugasnya dengan menyelenggarakan Pemilu secara bersih dan tidak curang.
Aksi ini juga dihadiri Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.
Di hadapan massa, Amien menyampaikan orasinya yang menuntut supaya KPU dan Bawaslu menyelenggarakan pemilu dengan bersih dan tidak disertai dengan tindakan curang.
"Kalau temen KPU Bawaslu bekerja bagus, jujur, tidak curang, kita doakan mereka mendapat barokah, rahmat, hidayah. Akan tetapi jika sampai curang, kita doakan mereka dilaknat di dunia dan akhirat," seru Amien disambut teriakan massa di depan kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat.
Sekretaris Jenderal FUI Muhammad Al Khathath juga turut menyampaikan orasi.
Di hadapan massa, Al Khathath menyebut, aksi digelar dengan semangat jihad konstitusi untuk menjaga NKRI supaya tak diambil pihak asing.
Al Khathath menyebut, hari pemungutan suara 17 April 2019 adalah hari penentuan bagi umat Islam. Ia meminta massa tak salah memilih pemimpin.
"Kita datang semata-mata untuk menjaga agar kemenangan tidak diserobot ke orang. Kita minta Bawaslu, aparat keamanan dan seluruh peserta pemilu agar membersihkan hatinya mewujudkan pemilu bersih, jurdil, tanpa kecurangan," seru dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waketum PAN Sebut Aksi yang Diikuti Amien Rais Upaya Mendeligitimasi KPU "
Penulis : Jessi Carina