TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tangisan pasangan Benah dan Asria pecah ketika melihat anaknya, Siti Aisyah di Kantor Kementerian Luar Negeri Jakarta.
Benah dan Asria seketika memeluk wanita kelahiran 1992 itu saat datang ditemani Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly dan jajarannya.
Pihak keluarga yang juga sepupu dari Aisyah, Yusuf yang hadir dalam pertemuan itu mengatakan, selama dua tahun wanita yang ia panggil "Teteh" itu, selalu didoakan oleh keluarga dan juga tetangga desa. Setidaknya pengajian rutin setiap Selasa dan Kamis malam selalu dilakukan.
"Selama dua tahun ini, semuanya kami lakukan termasuk pengajian setiap Selasa dan Kamis malam. Alhamdulillah, warga kampung sangat mendukung keluarga," jelasnya di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (11/3/2019).
Yusuf mengungkapkan, selama ini keluarga juga terus berkomunikasi dengan Aisyah saat sebelum dan sesudah persidangan di Malaysia.
Baca: Siti Aisyah Bebas, Politisi NasDem sebut Bukti Pemerintah Beri Bantuan Hukum
Percakapan, tidak jauh dari menanyakan kabar maupun memberikan doa agar persidangan berjalan lancar dan Aisyah dapat dibebaskan.
"Kami dari keluarga selalu percaya bahwa Teh Aisyah tidak bersalah dan hanya korban dari intelejen Korea Utara," ucapnya.
Begitu mengetahui kabar bebasnya Aisyah dari persidangan dari Kemenlu, ayah dan ibunya selalu mengucap syukur dan berterimakasih kepada pemerintah yang telah berupaya membebaskan anaknya dari jeratan hukuman pasal pembunuhan.
"Orangtua Teh Aisyah terus bersyukur karena mengetahui anaknya bebas dan diminta langsung ke Kemenlu untuk serah terima," kata Yusuf.
Ia berharap agar Aisyah tidak perlu pergi lagi ke luar negeri dan mendapatkan pekerjaan yang laik di Indonesia.
"Sementara ini, kami berharap Teh Aisyah istirahat dan menenangkan diri dulu. Lalu, tidak perlu lah bekerja ke luar negeri lagi," imbuh Yusuf.
Selama pertemuan di Kantor Kementerian Luar Negeri berlangsung, Aisyah tampak terus menggenggam erat tangan ibundanya.
Mengenakan pakaian serba hitam dan kerudung merah, Aisyah tampak sesekali menyandarkan kepalanya di bahu Benah.
Ia juga berulang kali menyeka air mata yang membasahi pipinya.