TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir mengatakan, kondisi dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan di Masjid Christchurch, Selanda Baru, telah berangsur-angsur membaik.
Diketahui, 2 WNI tersebut merupakan ayah dan anak, Zulfirman Syah dan anaknya, yang pada saat kejadian berada di Masjid Linwood.
Arrmanatha Nasir menerangkan, kondisi sang ayah sebelumnya terluka lebih parah.
"Keduanya telah mendapat perawatan dan perlahan-lahan pulih kembali," ujar pria yang kerap disapa Tata saat ditemui di Kantor Kemlu RI, Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (19/3/2019).
Sebelumnya, pada Sabtu 16 Maret 2019, Duta Besar RI Bapak Tantowi Yahya dan tim konsuler KBRI Wellington juga telah menjenguk WNI yang menjadi korban di Rumah Sakit Christchurch Public Hospital.
Baca: BNPB: Korban Meninggal Banjir Bandang Sentani 77 Orang
Tantowi mengatakan, Zulfirman Syah telah menjalani multiple operations dan saat ini masih terus mendapatkan perawatan medis dari pihak RS.
Penembakan brutal terjadi di dua Masjid di Christchurch, Selandi Baru, yaitu Masjid An Noor dan Linwood pada Jumat siang 15 Maret 2019, waktu setempat.
Selain 2 WNI terluka, seorang WNI terkonfirmasi meninggal dunua, serta sekitar 49 orang lainnya turut kehilangan nyama dalam peristiwa brutal tersebut.