Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon berharap dengan digelarnya pameran ‘Kejayaan Keris Madura’ dapat meningkatkan apresiasi tertinggi terhadap eksistensi keris-keris Madura.
Seusai mendampingi Ketua DPR RI Bambang Soesatyo membuka pameran yang digelar di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta tersebut, Fadli menegaskan bahwa pameran keris seperti ini telah dilaksanakan sebanyak tiga kali di Kompleks DPR RI.
“Kita menyelenggarakan pameran keris dengan kerja sama antara Setjen DPR RI dengan Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNPI), ini kali ketiga. Kita tahu DPR adalah bagian dari ruang publik, kita berharap dengan adanya pameran keris Madura yang kali ini, ada apresiasi yang lebih baik lagi terhadap keris-keris Madura, baik keris Madura yang sepuh maupun keris Madura yang dibuat baru,” ujar Fadli di sela-sela acara, Selasa (19/3/2019).
Selain itu, politisi Partai Gerindra tersebut juga menjelaskan bahwa keris Madura ini sudah diakui oleh UNESCO sejak tahun 2015.
Ia berharap bisa terus menyelenggarakan kegiatan pelestarian keris ini, tidak hanya di DPR RI saja, melainkan pula di tempat lain. Karena hal ini merupakan sarana edukasi dan apresiasi terhadap perkerisan Indonesia.
“Kita pahami bahwa Madura bisa dibilang pusat perkerisan sekarang ini, karena banyak sekali empu-empu keris yang ada di Madura sejak zaman dulu sampai sekarang. Kalau sekarang ini mungkin yang terbanyak para pengrajin maupun mpu-mpu keris itu berada di Madura. Ini juga bagian dari sebuah ekonomi kreatif dan juga pelestarian terhadap budaya keris,’’ ujar Fadli.
Menurut politisi dapil Jawa Barat V ini, semakin banyak kolektor keris di Madura bisa menjadikan Madura sebagai pusat keris dunia.
Ia menambahkan apresiasi terhadap keris seperti ini akan mengukuhkan satu identitas budaya Indonesia, bahkan budaya itu bisa menjadi satu modal yang penting untuk sekarang maupun kedepannya, untuk menjadi satu modal yang mengkokohkan persatuan juga.
“Di Madura banyak orang-orang yang hidup dari keris turun temurun dari zaman dahulu, dari era sebelum majapahit sampai sekarang empu-empunya. Jadi tradisi itu tidak putus di Madura dan khususnya di Kraton Sumenep dan sekitarnya. Bisa dibilang Madura ini adalah pusat atau ibu kota keris dunia,” pungkas Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam) itu. (*)