TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia ( MUI) Zaitun Rasmin mengatakan, MUI mengkaji usulan masyarakat terkait game Player Unknown's Battlegrounds ( PUBG).
Hasil kajian tersebut akan dijadikan pertimbangan untuk fatwa soal game tersebut.
"Kami akan kaji dulu. Masukan dari masyarakat ini sangat penting bagi MUI tentang game," kata Zaitun saat ditemui di Gedung MUI, Jakarta, Jumat (22/3/2019), seperti ditulis Antara.
Game PUBG adalah salah satu permainan virtual yang dimainkan di telepon pintar bertema peperangan.
Game ini dimainkan antarpengguna secara dalam jaringan (daring).
Sejumlah unsur masyarakat menilai permainan tersebut ditengarai memicu radikalisme karena mempraktikkan peperangan dan pembunuhan.
Permainan genre battle royale itu menuai kontroversi setelah disebut mirip dengan aksi pelaku penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru.
Soal kapan kepastian soal fatwa terkait PUBG, Zaitun tidak dapat memastikan karena bergantung kepada data yang masuk ke Komisi Pengkajian dan Penelitian bersama Komisi Fatwa MUI.
Baca: Respons Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Setelah Namanya Disebut oleh Romahurmuziy
Baca: Tiga Jenazah Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Tiba di RS Bhayangkara Palu
Baca: Kondisi Dua Kekasih Pembunuh Juragan Tembakau, Ditempatkan di Sel Berjauhan
Zaitun mengatakan MUI tidak hanya mengeluarkan fatwa soal makanan dan minuman, Beberapa hal yang dapat membentuk perilaku yang buruk dapat dikenai fatwa.
"Dalam Islam sesuatu bisa haram karena zatnya atau sebab yang diakibatkan, apakah hal tersebut yang menjadi dominan mempengaruhi maka dia akan dilarang," katanya.
"Al Quran mengatakan jangan mendekati zina, kenapa? Karena akan menjerumuskan pada zina. Game-game ini kalau menjerumuskan menjadikan seseorang pada pembunuhan maka dilarang. Tentu akan dikaji dulu sejauh mana hal itu," kata dia. (Krisiandi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "MUI Kaji Fatwa Terkait Game PUBG",