TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satgas Tinombala menyita satu ransel dan dua karung dari kelompok Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan barang-barang itu disita Satgas Tinombala dari tiga anggota MIT yang tewas dalam baku tembak beberapa waktu lalu.
Dedi mengungkap jika dari tas ransel ditemukan bom lontong, dan berbagai barang perbekalan.
Namun ditemukan pula buah yang menjadi perbekalan Ali Kalora cs.
"Barang bukti yang diperoleh dari tas ransel DPO yang meninggal dunia yaitu sarung, sendal, rompi, sweater, bom lontong, senter kepala, bahan bom, sendok 2 buah, sarung tangan, handuk, sikat gigi, obat luka, alat kikir," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (25/3/2019).
"(Juga) Buah-buahan sebagai bekal makan mereka, ada nangka, pisang rebus di kresek, ban dalam motor," imbuhnya.
Baca: Pasca Baku Tembak, Kelompok Ali Kalora Hanya Tersisa 7 Orang
Sementara itu, dua karung yang disita berisikan barang yang tak jauh berbeda, yakni barang yang digunakan untuk bertahan hidup di hutan.
Yang membedakan, dari salah satu karung ditemukan sejumlah amunisi senjata api jenis SS 1 V2, baik yang aktif sebanyak 55 butir maupun tidak aktif 4 butir.
Jenderal bintang satu itu juga menyebut adanya gergaji, potongan besi, senjata tajam berjenis parang hingga kompas.
"Amunisi yang aktif 55 butir. Lalu ada yang tidak aktif. Ada juga senjata tajam jenis parang," tukas Dedi.