News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyidik KPK Diteror

Dituding Dekat dengan Prabowo, Ini Jawaban Novel Baswedan

Penulis: Gita Irawan
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (15/1/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan menjawab isu yang menyebut dirinya merupakan "orang" Partai Gerindra dan dekat dengan Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, sejak lama.

Ia menilai isu yang mengatakan dirinya adalah "orang" Partai Gerindra adalah fitnah dan jauh panggang dari api.

Ia mengungkapkan, ketika dirinya harus menjalani perawatan atas serangan air keras terhadap matanya, banyak orang yang berempati kepadanya, termasuk Prabowo.

Hal itu disampaikan Novel saat dikonfirmasi Tribunnews.com pada Senin (1/4/2019).

Baca: Jusuf Kalla Tegaskan Tak Ada Lagi Penambahan Luas Lahan Sawit

"Ketika saya sakit beberapa waktu lalu rasanya banyak yang berempati kepada saya. Dan Pak Prabowo juga melakukan hal itu, kalo karena itu dikatakan dekat, saya bisa juga. Artinya saya dekat dengan semua orang yang berempati kepada saya," kata Novel.

Namun menurutnya, tidak tepat jika menilai kedekatan antara dirinya dan Prabowo dilihat dari komitmen Prabowo untuk mengungkap penyerangan terhadapnya.

Baca: Bertemu Syahrini, Jessica Iskandar Langsung Minta Tips Jitu Agar Cepat Dilamar Pacar

"Juga barangkali karena komitmen Pak Prabowo untuk mau mengungkap penyerangan terhadap saya. Kalo indikatornya itu menurut saya itu artinya bukan dekat, tapi lebih kepada kepedulian," kata Novel.

Sebelumya diberitakan, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, menilai KPK dan Polri perlu bertindak terhadap isu Novel Baswedan merupakan 'orang' Partai Gerindra.

Dari pihak KPK, Neta menilai perlunya penjelasan dan klarifikasi terkait salah satu penyidik seniornya itu.

"Klarifikasi itu menjadi penting karena menyangkut independensi KPK dalam hal pemberantasan korupsi dan KPK tidak ditunggangi kepentingan politik tertentu dalam pemberantasan korupsi di tahun politik 2019 ini," ujar Neta, dalam keterangannya, Senin (1/4/2019).

Ia juga mendesak Polri agar segera mendata anggota maupun penyidiknya di lembaga antirasuah yang terindikasi berada dalam 'barisan' Novel sebagai 'orang' Partai Gerindra.

Neta menjelaskan isu tersebut muncul pasca Jubir BPN Prabowo Sandi, Andre Rosiade, memberi bocoran kepada wartawan bahwa jika Prabowo menang di Pilpres 2019, Novel Baswedan atau Bambang Widjojanto akan menjadi Jaksa Agung.

Selain itu, Fadli Zon disebutnya juga membenarkan kepada wartawan bahwa Novel sudah lama dekat dengan Prabowo.

Begitu juga dengan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono yang mengatakan Novel adalah 'orang kita' atau dalam konteks orang Partai Gerindra.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini