News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Ratna Sarumpaet

Ratna Sarumpaet Sebut Nanik S Deyang Pembohong yang Jahat

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoax Ratna Sarumpaet didampingi anaknya Atiqah Hasiholan dan dikawal petugas Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan juga kepolisian ketika tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa (26/3/2019). TRIBUNNEWS.COM/GITA IRAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet meluapkan amarahnya saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan saksi, Nanik S Deyang, Selasa (2/4/2019).

Kemarahan Ratna kepada Nanik bermula ketika Ketua Majelis Hakim Joni menanyakan tanggapan Ratna Sarumpaet terhadap kesaksian Nanik S Deyang di persidangan.

Ratna Sarumpaet kemudian menyebut dirinya bersyukur bahwa ada pembohong yang lebih jahat dari dirinya yakni Nanik.

Hal itu disampaikan Ratna Sarumpaet dalam persidangan dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2019).

"Selamat malam majelis hakim. Selama enam bulan saya merasa dihukum oleh semua orang sebagai pembohong. Tapi baru hari ini saya merasa bersyukur karena ada pembohong yang lebih jahat," kata Ratna Sarumpaet menanggapi.

Baca: Jengkel Jadi Alasan Ratna Sarumpaet Menangis Ketika Nanik S Deyang Bersaksi di Persidangan

Joni kemudian menyela Ratna Sarumpaet untuk mengulangi apa yang disampaikan Nanik S deyang agar Ratna Sarumapet tidak salah paham.

Namun, belum selesai Joni bicara, Ratna Sarumpaet kemudian menyelanya lagi.

"Dia pembohong," kata Ratna Sarumpaet.

Joni pun berusaha kembali menyela Ratna Sarumpaet dan meminta tanggapan Ratna Sarumpaet terkait keterangan Nanik Deyang.

Ratna Sarumpaet pun menjawab jika Nanik berbohong.

Joni menanyakan kepada Ratna bagian mana dari keterangan Nanik yang ia maksud berbohong.

"Hampir semua," jawab Ratna.

Joni pun menanyakan lagi, mulai dari mana kebohongan Nanik yang dia maksud.

"Ada tiga hal yang sangat prinsip. Dia bilang saya becanda-becanda soal hoaks sama Fadli Zon," jawab Ratna.

Joni pun mengulangi lagi keterangan Nanik dan meminta Ratna tidak salah persepsi.

"Jadi saudara biar jangan salah persepsi sama keterangan dia tadi, Fadli Zon menanyakan, apakah ini hoaks?" kata Joni.

Ratna pun menjawab bahwa Fadli tidak bertemu dengannya dalam konteks seperti itu pada tanggal 2 Oktober 2018 di Kawasan Lapangan Polo milik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Jadi ketika saudara datang ke Polo, ketemu dengan Prabowo, Fadli Zon, saksi (Nanik).." kata Joni lalu disahut Ratna.

"Tapi tidak ada komentar berkumpul terus yang satu begini, yang satu begitu. Itu terlalu cerdas bohongnya," kata Ratna.

Ia pun meminta Ratna untuk mengatakan bahwa keterangan tersebut tidak benar jika memang tidak benar.

"Itu tidak benar. Dan saya memperingatkan itu di BAP muncul kenapa dicoret lagi kok muncul lagi. Dia bilang saya kasih izin untuk dia menyiarkan di Facebook. Padahal itu tidak ada. Dan tidak mungkin saya mengizinkan itu, dia bilang saja tidak," kata Ratna.

Joni pun mengatakan agar Ratna dapat menjelaskannya lagi.

"Sebenarnya terlalu banyak bunga-bunga saja jadi sangat dramatis. Seolah dia menjadi pembelanya Prabowo yang sangat luar biasa. Itu tidak seperti itu," kata Ratna.

Joni pun mengingatkan filosofi dan konsekuensi soal mengapa saksi disumpah dan terdakwa tidak disumpah.

"Kalau dia berohong dia disumpah ya, sekarang belum ada keterangan Fadli. Mungkin nanti ada saksi yang lain. Kalau nanti dia terbukti berbohong, bisa dituntut. Kedua, kalau saksi luput, dia manusia, tapi di akhirat nanti. Saudara sebagai terdakwa tidak disumpah, saksi disumpah, kalau dia sebut apa, itu lah resikonya. Kalau terdakwa paling dibenci masyarakat. Bagi saksi di dunia akhirat dia akan menanggung beban. Itulah kenapa saksi disumpah, dan terdakwa tidak. Itu filosofinya," kata Joni.

Ratna pun menjawabnya, "Saya hanya mengatakan bahwa itu bohong," kata Ratna.

Joni kemudian meminta Ratna menjelaskan lagi tiga poin yang Ratna bantah dari keterangan Nanik.

Ratna kemudian menjelaskan tiga poin keterangan Nanik yang tidak benar yakni, Nanik tidak pernah meminta izin pada Ratna untuk mengambil foto Ratna.

Kedua Ratna tidak pernah dimintai izin oleh Nanik untuk menyiarkan kondisi Ratna di akun Facebook pribadi Nanik.

Ketiga, ia tidak merasa pernah didekati Fadli Zon sehingga Fadli mencuit foto saat ia lebam di akun Twitter Fadli.

"Yang saya mau katakan, terlalu banyak bumbu Pak (dari keterangan Nanik). Jadi saya untuk mengukurnya yang mana yang benar dan yang enggak susah," kata Ratna.

Joni kemudian mengklarifikasi keterangan Nanik yang Ratna anggap benar dengan merangkum poin-poin keterangan Nanik.

"Intinya keterangan dia itu, yang pertama saudara memberitahukan ke dia dipukul atau dianiaya. Kemudian, saudara menghubungi dia karena itu tidak benar? Lalu konferensi pers dilakukan. Lalu pertemuan saudara dengan Prabowo, Fadli Zon, Amien Rais dengan anaknya (HanumRais) dengan ini di Polo. Itu betul?" tanya Joni.

Setelah membenarkan poin-poin dari Joni tersebut kemudian Joni menanyakan apakah Nanik tetap pada keterangannya.

"Saya tetap pada keterangan saya, Pak," kata Nanik yang duduk di kursi saksi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini