TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertahanan Republik Indonesia RI menandatangani proyek pengadaan alutsista dan jasa konstruksi bersama senilai Rp 2,1 triliun dan Rp 1,4 miliar di GRHA PT Pindad Bandung, Jawa Barat pada Jumat (12/4/2019).
Total kontrak yang ditandatangani sebanyak 25 kontrak yang terdiri dari 18 kontrak pengadaan alutsista dan tujuh kontrak jasa konstruksi dengan total nilai kurang lebih Rp 2,1 triliun dan USD 1,4 miliar.
Dalam penandantangan kontrak tersebut terdapat kerjasama berupa konsorsium kapal selam antara PT PAL dan Daewoo Shipbuilding Marine and Engineering (DSME) Korea Selatan yang merupakan tindak lanjut pengadaan kapal selam sebelumnya.
Delapan belas kontrak pengadaan alutsista yang ditandatangani tersebut bernilai kurang lebih Rp 2 triliun dan USD 1,4 miliar.
Perusahaan yang menandatangani pengadaan alutsista antara lain PT Pindad, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia, PT LEN, PT Dahana, PT Merpati Wahana Raya, PT Mega Perkasa Engineering, PT Bandar Abadi, dan PT Prasandha Dumayasa.
Untuk kontrak pengadaan alutsista tersebut ditandatangani oleh PLT Kabaranahan Kemenhan Brigjen TNI Bambang Kusharto dengan para penyedia alutsista.
Berikut rincian lengkap 18 kontrak pengadaan alutsista yang ditandatangani tersebut.
Letter of Intent (LoI) pengadaan kendaraan tempur infanteri dengan PT Pindad senilai USD 82 juta.
Letter of Intent (LoI) pengadaan kendaraan tempur kavaleri dengan PT Pindad senilai USD 135 juta.
Kontrak pengadaan senjata ringan infanteri dengan PT Pindad senilai sekira Rp 147,5 miliar.
Kontrak pengadaan munisi kaliber kecil dengan PT Pindad senilai sekira Rp 185,4 miliar.
Kontrak pengadaan Kapal Selam Diesel Elektrik dengan PT PAL senilai sekira USD 1,2 miliar.
Kontrak pengadaan Helikopter NAS - 332C1+ dengan PT Dirgantara Indonesia senilai sekira Rp 236,9 miliar.
Kontrak pengadaan infrastruktur simulator Sukhoi dengan PT Len senilai sekira Rp 9,9 miliar.
LoI pengadaan Comm Tactical Datalink System dengan PT Len senilai Rp 340 miliar.
LoI pengadaan Radar Medium Range dengan PT Len senilai Rp 375 miliar.
Kontrak pengadaan Bomb P-250 Live dengan PT Dahana senilai sekira Rp 104, 7 miliar.
Kontrak pengadaan kendaraan Alsus Nubika dengan PT Merpati Wahana Raya senilai Rp 54,1 miliar.
Kontrak pengadaan mobil Alsus Jihandak dengan PT Merpati Wahana Raya senilai sekira Rp 38,9 miliar.
Kontrak pengadaan kendaraan Decon Truk dengan PT Merpati Wahana Raya senilai Rp 17 miliar.
Kontrak pengadaan mobil Alsus Jihandak dengan PT Merpati Wahana Raya senilai sekira Rp 77,9 miliar.
Kontrak pengadaan perahu rawa dengan PT Megah Perkasa senilai Rp 40 miliar.
Kontrak pengadaan Kapal Motor Cepat dengan PT Megah Perkasa senilai Rp 60 miliar.
Kontrak pengadaan Kapal Angkut Tank 8 dan 9 dengan PT Bandar Abadi senilai Rp 360 miliar.
Kontrak pengadaan Ran Shop Contact Maintenance dengan PT Prasandha Dumayasa senilai sekira Rp 8,5 miliar.
Baca: Gerakan Jaga Indonesia Unjuk Rasa Suarakan Cegah Persekusi di Hari Pencoblosan
Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu mengatakan hal itu adalah terobosan karena dilakukan secara bersama-sama dan secara transparan.
Hal itu disampaikan Ryamizard di Grha PT Pindad, Bandung, Jawa Barat pada Jumat (12/4/2019).
"Ini terobosan, disatukan semuanya. Harapannya ini bisa selesai di Pemerintahan Pak Jokowi. Kemudian kita dengan demikian transparan, KPK, BPK, dan lain-lain, bisa periksa. Itu juga bisa diajukan secara online untuk bangun barak, asrama, dan lainnya," kata Ryamizard usai acara.
Direktur Utama Pindad Abraham Mose selaku tuan rumah acara tersebut mengatakan, acara itu adalah penandatanganan kontrak tercepat yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan RI dan
"Acara ini adalah acara terbesar di tahun ini karena merupakan acara penandatanganan tercepat yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan dan Industri Pertahanan," kata Abraham.