TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengaku bersyukur dengan hasil perolehan Pemilu Legislatif 2019.
Berdasarkan hitungan tim internal, perolehan suara PKS meningkat dibandingkan perolehan pemilu 2014.
"Dari hitungan internal kami, Insya Allah pertama tentu jauh lebih baik dari 2014 tahun 2014 kami 6,79, perkiraan kami 9 persen kami dapatkan. Bahkan ketika partai partai yang tidak lolos PT itu nanti didistribusikan kepada yang lain kami yakin dua digit ya, 10 persenan," ujar Sohibul di Jalan Pulau Bangkeng, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, (19/4/2019).
Sohibul senang dengan perolehan hasil Pileg kali ini.
Apalagi sebagian besar partai koalisi juga mengalami tren kenaikan kecuali Demokrat.
"Tapi saya kira secara umum baik ya, dan kami ikut bergembira juga bahwa kata pengamat PKS naiknya tertinggi tentu kami lebih senang lagi ya karena ini partai kami. Saya kira ya kalau masalah sebab sebabnya silakan saja para pakar menganalisis ya," katanya.
Baca: Perwakilan PKS dan Demokrat Tidak Terlihat Hadir Dalam Acara Syukuran Kemenangan di Kediaman Prabowo
Baca: Suara PKS Naik dalam Quick Count, Mardani Merasa Bukan Karena Efek Prabowo-Sandi
Menurut Sohibul perlu ada kajian apakah naiknya suara PKS itu karena efek ekor jas atau bukan.
Karena selama ini banyak pengamat menyebut bahwa efek ekor jas hanya menimpa partai yang memiliki capres-cawapres nya sendiri.
"Kan kalau teorinya yang disebut coat tail effect presiden atau capres ketika partai itu memiliki capres atau cawapres dari partai itu sendiri. Ini juga saya kira perlu dikaji ya, kenapa kok coat tail effect ini baik di kubu sini atau di kubu sana itu seperti tidak bekerja. Karena PDIP pun bisa dikatakan stagnan juga, Gerindra juga stagnan, saya kira ini jadi kajian," pungkasnya.