Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang Komisioner KPU RI tak kuasa menahan rasa sedihnya saat membacakan update jumlah korban petugas penyelenggara Pemilu yang tertimpa musibah.
Komisioner KPU RI, Evi Novida Ginting menangis ketika mengumumkan lewat pengeras suara saat konferensi pers bersama empat Komisioner lainnya di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat.
Baca: Pemerintah Akan Berikan Santunan Kepada Keluarga Petugas KPPS yang Meninggal
Wanita berkacamata itu nampak sedikit terisak lalu mengusap air mata menggunakan tangan kiri.
Komisioner KPU lainnya, Hasyim Asy'ari yang duduk tepat disamping kiri Evi berusaha menenangkan.
Hasyim membantu menegarkan dengan cara mengusap-usap punggung Evi menggunakan tangan kanannya.
Kemudian Evi melanjutkan pengumuman perkembangan data para penyelenggara Pemilu yang sempat terpotong tadi.
Katanya, saat ini jumlah total mereka yang terkena musibah hingga Rabu (24/4) pukul 15.15 WIB, sudah mencapai 1.027 orang.
Rincinya, 144 orang meninggal dunia, dan 883 lainnya jatuh sakit.
Mayoritas, mereka terkena musibah tersebut karena terus bekerja secara maraton dari pagi hingga bertemu pagi berikutnya.
"Saat ini sudah 144 yang meninggal dari penyelenggara Pemilu, kemudian 883 yang sakit karena terus bekerja dan karena berdedikasi untuk memastikan seluruh proses penyelenggaraan pemilu ini berjalan luber dan jurdil di semua TPS," kata Evi di lokasi, Rabu (24/4/2019) petang.
Per hari ini, para petugas penyelenggara Pemilu tengah disibukkan merampungkan rekapitulasi di tingkat Kecamatan.
KPU RI juga tengah berupaya membahas permasalahan ini dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Pemdayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) serta Bawaslu RI untuk membahas tentang standar besaran santunan yang akan dipersiapkan.
Baca: Diduga Kelelahan, Anggota KPPS TPS 005 di Desa Muara Tenang
"Mudah-mudahan kita akan mendapatkan hasil dari seluruh pembahasan dua hari tersebut untuk bisa kemudian menemukan nominal yang sepantasnya untuk mereka yang menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi, tidak menghiraukan kesehatannya dan keselamatannya sendiri," ujar Evi.