TRIBUNNEWS.COM -- Indonesia telah melewatkan hajatan besar, pesta demokrasi Pemilu 2019, 17 April lalu. Kini satu pekan berselang, selain proses penghitungan suara nasional yang masih berjalan, Pemilu meninggalkan banyak kisah yang memilukan bagi beberapa calon anggota legislatif yang gagal meraih kursi.
Beberapa diantaranya dikabarkan meminta kembali barang yang sudah diberikan kepada masyarakat setempat, muali dari sembako hingga karpet tempat ibadah.
Sementara beberapa lainnya langsung mencari tempat untuk menenangkan diri agar terhindar dari depresi.
Baca: Dipanggil Wakil Presiden Oleh Rais Aam PBNU, Ini Jawaban Kiai Maruf Amin
Baca: Warga Sering Merinding Saat Lewat di Lokasi Mutilasi Guru Honorer, Ini Fakta-faktanya
Baca: Jokowi di Ambang Rekor, Jika Menang Lagi Maka Jadi Jawara 5 Kali Pemilu
Jurnalis KompasTV Aiman Witjaksono menyambangi Padepokan Anti Galau di Kota Cirebon untuk menemui salah satu caleg yang sedang melakukan terapi disana. Apa yang ia sampaikan?
Selain itu, Pemilu 2019 juga menyisakan kepedihan. Ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di berbagai daerah diberitakan meninggal yang disebabkan kelelahan usai penghitungan surat suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) setempat.
Tak hanya itu, lebih dari 1800 orang petugas KPPS masih dirawat di Rumah Sakit.
Letkol (purn) Ngadiono Supa'at salah satunya. Ia merupakan Mantan Komandan Kodim (Dandim) Kabupaten Cirebon yang meninggal tiga hari pasca pemilu.
Jurnalis KompasTV Aiman Witjaksono menemui istri korban, Sri Indarwati. Ia mengatakan sebelumnya Ngadiono tidak pernah menderita penyakit yang serius. Ia diduga wafat karena kelelahan.
Lantas bagaimanakah sesungguhnya kesibukan petugas KPPS menjelang Pemilu 17 April lalu seperti yang diceritakan Sri Indarwati?
Saksikan program AIMAN dalam episode "Pemilu, Harapan Hingga Ratapan" yang tayang pada hari Senin 29 April 2019 pukul 20.00 WIB di KompasTV. (Chandra Kriftaningtyas/ KompasTV).
>