TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengucapkan selamat Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2019 kepada insan pendidikan di seluruh Indonesia khususnya kepada para pelajar dan mahasiswa.
Jazuli mengatakan pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa.
Pendidikan juga satu-satunya jalan membentuk kepribadian dan meraih keberhasilan masa depan.
"Atas nama Fraksi PKS DPR RI kami mengucapkan selamat hari pendidikan nasional kepada para pendidik, guru, ustadz, pengelola lembaga pendidikan dan lebih khusus lagi kepada para pelajar dan mahasiswa di seluruh Indonesia. Pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa. Ia merupakan satu-satunya jalan membentuk kepribadian dan sarana meraih keberhasilan di masa depan," kata Jazuli dalam keterangan yang diterima, Rabu (3/5/2019).
Untuk itu, Anggota Komisi I DPR yang juga Doktor Manajemen SDM ini mengingatkan dua indikator keberhasilan pendidikan nasional yaitu terbentuknya sumber daya manusia Indonesia yang berkarakter dan berkemajuan.
Baca: AHY Ketemu Jokowi, BPN Sikapi Sebagai Hal yang Wajar
Anggota DPR Dapil Banten ini menjelaskan indikator keberhasilan yang pertama, berkarakter, merupakan tujuan utama dari proses pendidikan.
Karakter ini digambarkan secara baik dalam UUD 1945 dan UU Sisdiknas yaitu terbentuknya SDM Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
Cek Pengumuman Kelulusan CPNS Mahkamah Agung 2023 dan Cara Sanggah Hasil Integrasi Nilai SKD dan SKB
CATAT,Ini Jadwal Pengumuman Kelulusan SKB CAT CPNS 2023 dan Link Cek Hasil Integrasi Nilai SKD & SKB
"Kita negara Pancasila yang sangat kuat bernafaskan nilai-nilai agama atau relijiusitas. Kita ingin anak bangsa Indonesia punya iman yang kuat dan akhlak yang baik. Bukan anak-anak yang bebas nilai atau bahkan tidak beragama/atheis serta bebas melakukan perbuatan tercela/menyimpang," katanya.
Indikator keberhasilan kedua, berkemajuan, yaitu terwujudnya siswa didik yang berpikiran maju dan berwawasan luas, mampu berkompetisi secara global, dengan sarana penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Negara maju di manapun selalu berbasis pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Inilah basis kemajuan di era saat ini. Yang tidak menguasai iptek pasti ketinggalan. Oleh karena itu, SDM bangsa ini harus terus didorong untuk menguasai keduanya agar mampu berkompetisi di tingkat global dan membawa kemajuan bangsa," kata Jazuli.
Hanya saja, kata Jazuli, kemajuan teknologi informasi (internet, media sosial, game aplikasi, dll) acapkali berekses pada lunturnya nilai.
Oleh karena itu, indikator pertama pembentukan karakter tidak boleh diabaikan.
"Negara, pemerintah, institusi sosial, orang tua, dan para pendidik harus memainkan peran kontrol sosial agar dua indikator keberhasilan pendidikan tersebut tetap terjaga keseimbangannya. Karena kita tidak ingin generasi bangsa ini hanya pintar dan cerdas secara intelektual saja, tapi juga matang secara emosional dan spiritual dengan iman, takwa, dan akhlak mulia," kata Jazuli.