TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade angkat bicara soal isu Demokrat hengkang dari koalisi.
Sebelumnya, Kepala Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan, kerja sama antara Partai Demokrat dan Koalisi Indonesia Adil Makmur akan berakhir apabila paslon Jokowi-Ma'ruf menang dalam Pilpres 2019.
Terlebih beberapa hari yang lalu putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah bertemu dengan Presiden Jokowi di istana.
Seolah mengisyaratkan Demokrat kian merapat ke kubu Jokowi-Ma'ruf.
Meski diketahui, sampai saat ini Demokrat masih secara resmi berada dalam koalisi Indonesia Adil Makmur Prabowo-Sandi.
Menanggapi hal itu, Andre Rosiade menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melarang Partai Demokrat untuk keluar dari koalisi.
Ia juga mengaku menghormati pilihan politik masing masing partai politik dalam menentukan sikap.
Partai Gerindra dan Badan Pemenangan Nasional tidak akan memaksa partai politik manapun untuk bertahan di koalisi.
"Hak mereka, Gerindra tak akan meminta-minta," kata Andre Rosiade, dikutip TribunSolo.com dari Kompas TV, Rabu (8/5/2019).
"Seandainya koalisi kami ingin keluar dari koalisi, kami menghormati itu hak mereka."