News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2019

JK: Berlebihan Tuduhan Petugas KPPS Diracun

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Beberapa waktu lalu beredar informasi terkait penyebab seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Bandung meninggal dunia saat bertugas dalam pemilu serentak 17 April lalu, karena diracun.

Wakil Presiden Jusuf Kalla pun angkat bicara, ia mengatakan tuduhan tersebut berlebihan.

Menurutnya, motif tersebut tidak masuk akal hanya untuk mendapatkan suara.

"Mungkin tuduhan bahwa itu diracun itu berlebihan saya kira kalaupun benar diracun
Motif nya apa ? mau dapat suara ? Bagaimana mungkin jadi segala sesuatu harus kita periksa motifnya dan memang tidak ketemu motifnya," kata JK, di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2019).

Baca: Penurunan Harga Tiket Pesawat Segera Ditetapkan, Ini Harga Tiket Terbaru untuk Mudik Lebaran

Saat disinggung terkait permintaan visum korban yang meninggal tak wajar, oleh calon presiden Prabowo Subianto, JK mengingatkan hal itu harus mendapatkan izin dari keluarga

"Itu terserah keluarganya, visumkan harus izin keluarga," ucapnya.

Baca: Sekretaris Pribadi Menpora Pernah Terlihat di Ruang Kerja Sekjen KONI

Tercatat, sekitar 456 petugas KPPS gugur dalam pesta demokrasi 5 tahunan lalu.

Saat ini, KPU masih terus melakukan verifikasi baik untuk korban meninggal dan sakit hingga 22 Mei 2019.

Sebelumnya, Ketua KPU RI Arief Budiman telah memastikan tak ada petugas KPPS yang meninggal karena diracun.

"Tidak ada sampai saat ini, tidak ada laporan yang menyatakan meninggal karena keracunan," ujar Arief, Minggu kemarin (12/5/2019).

Dibantah

Beredar isu ada petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di Bandung meninggal karena diracun ramai beredar di media sosial.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Arief Budiman membantah kabar tersebut.

Arief Budiman memastikan tak ada petugas KPPS yang meninggal karena diracun.

"Tidak ada sampai saat ini, tidak ada laporan yang menyatakan yang meninggal ini karena keracunan, itu tidak ada," kata Arief Budiman dikutip dari Kompas.com pada Minggu (12/5/2019).

Arief Budiman mengatakan, berdasarkan laporan para petugas KPPS yang meninggal dunia itu kebanyakan sudah mempunyai riwayat penyakit sebelumnya.

Oleh karena itu, mereka sampai meninggal dunia karena kelelahan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini