News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2019

Hanura Tidak Lolos ke DPR, Ini Komentar Wiranto

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PP PBSI Wiranto saat diwawancarai setelah acara pelepasan dan perayaan HUT PBSI ke-68 di Hotel Atlet Century, Jakarta, Sabtu (11/5/2019). Tribunnews/Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, Wiranto mengaku turut sedih karena berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga, raihan suara Partai Hanura masih jauh dari ambang batas untuk lolos ke DPR sebesar 4 persen.

Hasil hitung cepat Litbang Kompas dengan suara masuk 92,80 persen, Hanura hanya meraih 1,35 persen suara.

Suara itu turun drastis dari pemilu 2014 lalu dimana Hanura mengantongi suara 5,26 persen.

Ditambah lagi saat buka puasa di rumah Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) yang juga pimpinan DPD pada Rabu (15/5/2019) kemarin.

Oso secara blak-blakan menyalahkan Wiranto atas gagalnya Hanura lolos ke Senayan.

Presiden Jokowi yang adalah atasan Wiranto di pemerintahan turut hadir di acara tersebut.

Merespon itu, ‎menurut Wiranto sebagai pendiri Partai Hanura dirinyalah yang paling sedih.

Menurutnya hal itu tidak perlu lagi disesali apalagi saling menyalahkan.

Baca: Fahri Hamzah: Tidak ada Makar Pakai Mulut

"Ya kita sedih. Saya sebagai pendiri partai 10 tahun mendirikan partai ini dan sudah dua kali lolos. Yang paling sedih kan saya sebagai pendiri. Kalau kita bicara yang paling sedih, tapi kan sudah terjadi dan tidak perlu saling menyalahkan," ucap Wiranto usai membuka acara Rakornas Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tahun 2019 di Grand Paragon Hotel, Jakarta, Kamis (16/5/2019).

Wiranto menambahkan saat ini baiknya semua pihak cukup instropeksi diri agar kedepan semuanya bisa diperbaiki.

‎Sebelumnya Ketua DPP Partai Hanura Benny Ramdhani mencurigai Wiranto turut terlibat dalam upaya menurunkan suara Partai Hanura di pileg 2019.

Tujuannya untuk kembali mengambil alih kepemimpinan Hanura dari tangan Oso.

Dia mencurigai keterlibatan Wiranto ini sejak terjadi konflik kepemimpinan di tubuh Hanura antara Oso dan kubu Syarifudin Sudding.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini