Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKS PI) Kera Sakti Banten menolak gerakan people power dalam rangka menyikapi hasil Pemilu 2019.
Menurut Ketua IKS PI Kera Sakti cabang Banten, Suwandi Budiyoko, aksi people power dinilai cenderung melanggar hukum.
Baca: Amankan 22 Mei, Hendropriyono Siap Pinjamkan Anjing yang Mampu Atasi Aksi Brutal
"People power adalah tindakan inkonstitusional karena di situ (niatnya) ingin negara chaos," ujar Suwandi di kawasan Pasar Kemis, Tangerang, Banten, Minggu (19/5/2019).
Ia menyarankan kepada seluruh pihak yang tak puas dengan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) untuk menempuh jalur yang sesuai koridor.
Suwandi mengimbau agar mereka yang tak puas untuk melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Misalnya tidak puas dengan hasil pemilu lebih baik ajukan gugatan ke MK, itu lebih bagus," ucapnya.
Ia pun menegaskan pihaknya tak akan terlibat people power, karena selain bertentangan dengan hukum, juga tak sesuai tujuan organisasi yang menjadikan setiap pendekar IKS PI Kera Sakti sebagai kader bela negara.
Suwandi berharap langkah yang ditempuh IKS PI dapat diikuti masyarakat.
Apalagi, dirinya menilai sejauh ini pemilu berjalan sukses dan penyelenggaranya melaksanakan tugas dengan cukup baik.
Di samping berbuka puasa bersama, turut dihelat ikrar deklarasi pemilu damai di kegiatan yang dihadiri ratusan anggota IKS PI Kera Sakti itu.
Baca: Pengacara Minta Penangguhan Penahanan Hingga Penangkapan Eggi Sudjana Dinilai Barbar
Salah satu poinnya yakni setia kepada Pancasila dan UUD 1945, serta siap menerima dan mengawal semua keputusan hasil Pemilu 2019.
"Kami tentu sebagai masyarakat Indonesia dan keluarga besar IKS PI Kera Sakti seperti sumpah kita setia pada peraturan pemerintah jadi kita harus tenang dan percaya dengan pengumuman tersebut bahwa ini adalah hasil kinerja dari aparat TNI-Polri dan penyelenggara, Pemilu sudah cukup bagus dan independen," pungkas Suwandi.