News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2019

NII Crisis Center: Radikal Politik dan Radikal Teroris Bakal Bertemu di 22 Mei

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ken Setiawan, mantan anggota NII sekaligus ketua NII Crisis Center saat wawancara dengan wartawan di hotel best western solobaru, selasa (18/12/2018)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan melihat peristiwa 22 Mei 2019, dimana KPU akan mengumumkan hasil Pemilu 2019, merupakan hal yang luar biasa.

Sebab, Ken mengatakan, ada dua kelompok radikal tersebut punya tujuan yang sama karena kecewa terhadap pemerintah.

Ken menyebut, kelompok radikal politik adalah mereka yang secara politik kalah dan ingin memaksakan keinginan mereka untuk merebut kekuasaan dengan cara mengerahkan masa untuk mempengarui politik saat ini.

"Bisa dibilang kelompok radikal politik ini memanfaatkan dan bahkan menjerumuskan pendukungnya untuk mensukseskan tujuan politiknya," ucap Ken Setiawan dalam keterangannya, Senin (20/5/2019).

Lebih lanjut, kata Ken, kelompok radikal teroris adalah mereka yang secara ideologi memang sudah anti terhadap pemerintah.

Baca: Ferdinand Hutahaean Berhenti Dukung Prabowo, BPN: Itu Hanya Emosi Sesaat

Ia mengatakan, kelompok ini melihat ada potensi konflik akan menjadi antusias untuk melakukan amaliayh jihad dimana saat kerumunan masa itu dianggap akan mendapatkan target korban yang banyak.

"diharapkan suasana menjadi  tidak kondusif,  kalau perlu chaos sebab itu dianggap peluang yang paling bagus," kata Ken.

Jadi menurut Ken,  22 mei adalah pertemuan dua kelompok radikal politik dan kelompok radikal ideologi teroris.

"Hari ini,  apapun latar belakang organisasi dan siapapun pimpinannya mereka akan turun bergerak menuju DKI Jakarta," jelasnya.

Untuk itu, Ken berharap masyarakat yang tidak punya kepentingan tidak udah ikut ikutan turun kejalan pada 22 mei. Sebagai masyarakat yang baik hendaknya menunggu keputusan KPU.

"berharap aparat sigap dalam menindak setiap orang yang berpotensi melakukan tindakan teror," tutup Ken.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini