Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Panitia Calon Pimpinan (Capim) KPK Yenti Garnasih menjamin pihaknya akan kredibel dan terbuka dalam menjalankan tugas menyeleksi para calon pimpinan KPK.
"Insya Allah kami menjaminnya. Kami independen dan amanah. Kami bekerja penuh amanah untuk dapatkan calon komisioner yang lebih baik," ucap Yenti Garnasih di Kantor Sekretariat Negara, jalan Veteran No 18, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2019).
Menyoal mekanisme yang bakal diterapkan, Yenti Garnasih mengatakan tidak bakal jauh berbeda dengan proses seleksi Capim KPK sebelumnya.
Baca: TERPOPULER - Jelang 22 Mei, Amien Rais dan Habib Rizieq Shihab Ditantang 6 Tokoh Relawan Jokowi
Baca: Jelang 22 Mei, Hendropriyono Sebut Kekuatan People Power Pendukung Prabowo Sudah Ompong
Hal tersebut dikarenakan Yenti Garnasih sebelumnya pernah juga masuk dalam Pansel Capim KPK.
Beberapa anggota Pansel Capim KPK tahun ini pun pernah menjadi anggota Pansel Capim KPK di tahun sebelumnya.
Sehingga, menurut Yenti Garnasih seluruhnya bakal dibuka dan transparan.
"Pendaftaran administrasi, seleksi admininistrasi, diumumkan jumlah berapa tergantung yang masuk berapa dan yang memenuhi syarat berapa. Karena dulu ada yang bermasalah, misalnya tidak valid soal ijazah dan lainnya," katanya.
Baca: Lembaga Takmir Masjid PWNU DKI Terbitkan Larangan Tampung Massa Aksi 22 Mei Menginap di Masjid
"Lalu ujian kompetensi dan makalah juga kami umumkan, kemudian profile assesment, test kesehatan, dan wawancara. Semuanya terbuka. Kita akan selalu umumkan. Bahkan setelah pengumuman yang masuk berapa kami akan buka untuk dapatkan masukan, siapapun bisa berikan masukan. Kami minta ke daerah tentang profile orang yang sudah mendaftar. Seteah lolos admin, kami buka ke media," imbuhnya.
Yenti Garnasih menambahkan sama seperti tahun sebelumnya, Pansel Capim KPK bakal melakukan penelusuran rekam jejak ke Polri, Kejaksaan, KPK, PPATK hingga Mahkamah Agung (MA).
Hal berbeda kali ini, penelusuran juga dilakukan ke Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Baca: Ini Alasan Sikap Tegas Ferdinand Hutahaean Tak Lagi Mendukung Prabowo-Sandi
"Karena kami juga rasa penting agar jangan ada kelompok yang terkait radikalisme. Namun hasil itu tentu tidak bisa kami sampaikan," tegasnya.
Yenti Ganarsih menambahkan nantinya hasil dari Pansel Capim KPK akan diserahkan kepada Presiden Jokowi pada akhir September.
Sehingga saat masa kepemimpinan KPK era Agus Rahardjo dkk selesai, DPR sudah mengumumkan hasilnya.