Tiba-tiba ada massa yang tidak diketahui asalnya. Mereka memprovokasi hingga melakukan anarkistis.
Lantaran tidak boleh lagi ada kerumuman massa, Kepolisian membubarkan. Ketika didorong mundur, massa melawan dengan melempar batu, molotov, dan petasan ukuran besar ke arah petugas.
"Massa tersebut sangat brutal," ujar Iqbal. Polisi terus melakukan upaya penanganan hingga lima jam.
Massa saat itu terpecah, ada yang mengarah ke Jalan Sabang, ada yang masuk ke gang-gang kecil.
Dalam proses itu, Polisi mengamankan 58 orang yang diduga provokator.
Polisi sedang memeriksa mereka. Dugaan sementara, mayoritas berasal dari luar Jakarta.
Pukul 03.00 WIB
Sekitar 200 orang berkumpul di Jalan KS Tubun.
Polri menduga massa tersebut sengaja dipersiapkan.
Seketika itu, massa bergerak ke arah asrama Polri di Petamburan. Mereka menyerang asrama dengan melempar batu, molotov, petasan, botol.
Saat itu, asrama dijaga petugas piket. Massa dihalau dengan tembakan gas air mata.
Meski dihalau, massa malah masuk ke asrama dan melakukan pengerusakan. Mereka sampai membakar kendaraan yang terparkir.
Sebanyak 14 kendaraan dibakar (11 mobil diantaranya adalah mobil pribadi dan sisanya mobil dinas). Selain itu, sebanyak 11 kendaraan lainnya rusak.
"Kita amankan 11 orang dari ratusan massa yang diduga provokator," kata Iqbal.