TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal membantah kabar adanya personel Brimob dari China saat mengamankan demonstrasi protes terhadap hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019.
Iqbal mengatakan kabar tersebut sengaja dimunculkan di media sosial agar masyarakat tidak simpati terhadap polisi.
"Banyak foto-foto dan kebetulan anggota Brimob yang di-framing, bahwa sengaja itu mendeskreditkan Polri bahwa itu pasukan dari negeri seberang, yang sipit-sipit. Tidak ada. Kami bantah. Murni bahwa itu adalah personel Brimob warga negara Indonesia," ujar Iqbal di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Iqbal menyatakan kabar tersebut disebarluaskan melalui media sosial untuk memanaskam situasi.
Baca: BERITA FOTO: Mengapa Banyak Anak Remaja Ikut Terlibat Rusuh Aksi 22 Mei?
Baca: Masih Adakah Aksi di Depan Bawaslu Hari Ini 23 Mei? Berikut Jawaban Kapolda
Ia pun mengatakan polisi melalui tim siber terus berpatroli untuk menyisir kabar tersebut dan akan menindaknya sesuai ketentuan hukum.
"Pada momentum ini beberapa yang harus kami klarifikasi. Banyak di medsos sudah viral, bahkan dimasifkan," ujar Iqbal.
"Kami sudah tahu bahwa kami mempunyai ahli-ahli siber. Patroli siber kami 24 jam. Saya sudah tahu akun mana yang memviralkan, itu terkoneksi kepada kelompok-kelompok tertentu," lanjut dia.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa terhadap hasil Pemilu 2019 berlangsung tertib pada Selasa malam.
Sebagian besar massa sudah membubarkan diri pukul 20.00.
Namun, masih masih ada massa yang menolak membubarkan diri.
Awalnya, mereka berusaha merusak pagar besi di Gedung Bawasu sekitar pukul 22.00. Polisi pun bergerak membubarkan paksa yang berbuntut pada kerusuhan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Bantah Ada Anggota Brimob dari China"
Penulis : Rakhmat Nur Hakim