Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Arsari Pratama membeli aset berupa mobil dan menyumbangkan mobil ambulans itu ke Partai Gerindra yang kemudian dikelola oleh Badan Kesehatan Indonesia Raya (Kesira).
Direktur PT Arsari Pratama, Daniel Poluan mengatakan sumbangan tersebut untuk mendukung program sosial dan kesehatan masyarakat di Indonesia.
Baca: Polri Amankan Ambulans Milik Kelompok GARIS Pendukung ISIS di Belakang Kantor Bawaslu
Pernyataan tersebut disampaikan Daniel terkait diamankannya salah satu mobil ambulans DPC Gerindra Tasikmalaya saat terjadi kerusuhan di Jakarta 22 Mei lalu.
"PT Arsari Pratama membeli aset berupa mobil dan menyumbangkan untuk keperluan program pelayanan mobil ambulans gratis kepada masyarakat sejak November 2011. Sumbangan ini sekaligus untuk mendukung program sosial dan kesehatan Kesira di seluruh provinsi Indonesia," kata Daniel melalui keterangan tertulis, Jumat (24/5/2019).
Kesira merupakan organisasi sosial dan kesehatan yang berafiliasi dengan Partai Gerindra.
Mobil tersebut, selanjutnya didistribusikan ke seluruh DPC Gerindra di Indonesia.
"Intinya PT Arsari Pratama membeli asset dan meminjamkan ke Kesira, kemudian Kesira mendistribusikan ke DPD dan DPC Gerindra untuk pelaksanaan program pelayanan kesehatan," ujar Daniel.
"Terkait pengelolaan, perawatan, dan perpanjangan STNK seperti yang ramai diperbincangkan saat ini, itu merupakan tanggung jawab pihak pengguna," imbuhnya.
Daniel menjelaskan, selama ini seluruh aset mobil diberikan hanya untuk keperluan medis masyarakat yang sudah menjadi program dari Kesira, seperti Klinik Keliling, Ambulans Gratis, Seminar Anti Narkoba, serta kegiatan sosial lainnya.
"Sejak 2011 mobil ambulans gratis ini tersebar di seluruh Indonesia dan telah membantu dan memberikan layanan gratis kepada jutaan rakyat. Dan itu sesuai dengan tujuan PT Arsari Pratama dalam meminjamkan asetnya," pungkas Daniel.
Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengungkapkan mobil ambulans inventaris DPC Partai Gerindra Tasikmalaya terdaftar milik PT Arsari Pratama.
Mobil tersebut kedapatan membawa batu saat kerusuhan 22 Mei 2019.
"Mobil ini atas nama PT Arsari Pratama yang beralamat di Jakarta Pusat," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Argo menambahkan bahwa para awak ambulans yang ikut ke Jakarta mendapatkan perintah dari Ketua DPC Gerindra Tasikmalaya, Nandang. Mereka dibekali surat tugas serta uang operasional sebesar Rp 1,2 juta."Ada surat tugas. Ada sekretaris dan wakil sekretaris," tutur Argo.
Seperti diketahui, polisi menetapkan lima orang sebagai tersangka kasus ambulans yang membawa batu saat aksi demonstrasi 22 Mei.
Baca: Hoaks dan Fakta Kerusuhan 22 Mei, Kehadiran Suku Baduy hingga Ambulans Gerindra Bawa Batu
Kelima tersangka tersebut merupakan orang yang berada di ambulans yang membawa batu tersebut.
Lima tersangka tersebut merupakan dua pengurus DPC Gerindra Tasikmalaya, yakni Wakil Sekretaris, Obi (O) dan Sekretaris, Iskandar (I), satu sopir bernama Yayan (Y), dua penumpang Hendrik Syamrosa, dan Surya Gemara Cibro.
Mobil Ambulans Dikirim Bantu Korban Massa Ricuh
Kedatangan ambulans Partai Gerindra DPC Tasikmalaya ke Jakarta ternyata untuk memberikan bantuan medis jika ada korban pada demonstrasi 22 Mei.
Perintah tersebut dilayangkan oleh pengurus DPP Partai Gerindra kepada pengurus di daerah.
Baca: Menkominfo Turut Kesulitan Atas Pemblokiran Media Sosial Termasuk WhatsApp
Namun pada perjalanannya, ambulans tersebut malah membawa batu.
"Perintah dari ketua DPC, ada perintah dari Jakarta untuk mengirimkan ambulans ke Jakarta untuk mendukung kalau ada korban di 22 Mei," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Ambulans tersebut merupakan inventaris Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Gerindra Tasikmalaya.
Pada saat membawanya ke Jakarta terdapat dua pengurus DPC Gerindra Tasikmalaya, yakni Wakil Sekretaris, Obi (O) dan Sekretaris, Iskandar (I). Sementara satu sopir bernama Yayan (Y).
Baca: Ambulans Gerindra itu Penuh dengan Batu Bukan Alat Medis dan Obat-obatan
Argo mengatakan awalnya tujuan ambulans tersebut pergi ke Jakarta untuk misi kemanusiaan.
"Sebelumnya sudah antisipasi kalau ada korban tanggal 22 Mei," tutur Argo.
Ada Pengurus Gerindra Tasikmalaya
Pihak kepolisian telah melakukan pendalaman terhadap kasus penemuan ambulans berlogo Partai Gerindra saat kerusuhan 22 Mei.
Ambulans tersebut merupakan inventaris Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Gerindra Tasikmalaya.
Baca: Potret Perjuangan dan Sisi Humanis Aparat dalam Amankan Aksi Massa 21-22 Mei
Pada saat membawanya ke Jakarta terdapat dua pengurus DPC Gerindra Tasikmalaya, yakni Wakil Sekretaris, Obi (O) dan Sekretaris, Iskandar (I). Sementara satu sopir bernama Yayan (Y).
"Berdasarkan yang pertama bahwa tersangka ini bertiga dari Tasikmalaya. Berpenumpang tiga orang yaitu inisial Y sebagai sopir, I adalah sekretaris DPC di Tasikmalaya dan O adalah wakil Sekretaris," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Polda Metro Jaya, Kamis (23/5/2019).
Keduanya pergi ke Jakarta atas perintah Ketua DPC Gerindra Tasikmalaya yang namanya tidak disebutkan oleh Argo.
Dalam perjalanan tersebut, ketiganya juga diberikan uang operasional sebesar Rp 1,2 juta.
Uang tersebut diberikan oleh Ketua DPC Gerindra Tasikmalaya.
Baca: Gerindra Sebut Ambulans untuk Tolong Korban 22 Mei, Polisi Ungkap Fakta: Tak Ada P3K yang Ada Batu
"Jadi di dalam perjalanan dibekali uang 1,2 juta untuk operasional," tutur Argo.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Muhammad Iqbal, mengatakan, polisi menemukan ambulans berlogo partai yang di dalamnya penuh batu dan alat-alat di dekat lokasi demonstrasi.
Bukan Petugas Medis
Pengurus DPC Gerindra Kota Tasikmalaya menegaskan ambulans yang dikirim ke Jakarta pada 22 Mei bukan untuk memfasilitasi kerusuhan.
Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Tasikmalaya, Andi Warsandi, mengakui pihaknya mengirimkan ambulans ke Jakarta untuk memfasilitasi massa yang beraksi pada 22 Mei.
Baca: Sudah 7 Permohonan Sengketa Pemilu Diajukan PKS ke MK, 10 Lagi Rencananya Menyusul
"Tujuannya untuk mengantisipasi kelelahan para peserta aksi di Jakarta. Untuk kepentingan bantuan kemanusiaan," kata Andi saat ditemui di Kantor DPC Partai Gerindra Kota Tasikmalaya, Rabu (22/5/2019).
Dia menjelaskan, pengiriman satu unit ambulans atas instruksi DPD Gerindra Jawa Barat tujuan Sekretariat Nasional DPP Gerindra di Jakarta.
"Ambulans kami berangkatkan selepas tarawih, ada tiga orang yang berangkat di antaranya sopir dan dua pengurus kami," kata Andi.
Namun, hasil pemeriksaan sementara diketahui ketiga orang di mobil ambulans tersebut ternyata tak memiliki kualifikasi sebagai petugas medis.
"Pertama dari tiga orang di ambulans itu tidak mempunyai kualifikasi sebagai petugas medis."
Baca: Karangan Bunga Terima Kasih Polri Terlihat di Asrama Brimob Petamburan Pascaaksi 22 Mei
"Kedua, di mobil tersebut tidak ada perlengkapan medis minimal obat-obatan P3K. Ketiga, terus ada beberapa batu," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
Dari hasil pemeriksaan yang bersangkutan, ketiga tersangka tidak mengtahui adanya batu di mobil ambulans tersebut.