News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Seluruh Pihak Diminta Serukan Dan Jalankan Doktrin Persatuan Dari Pancasila

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eva Sundari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Institut Sarinah mengecam tindakan anarkis 21-22 Mei 2019 yang terjadi di Jakarta sehingga menelan korban tujuh jiwa dan ratusan orang terluka.

Untuk itu Institut Sarinah mendukung proses hukum bagi para master minds, operator dan eksekutor lapangan dari amuk 21-22 Mei yang lalu.

“Dalam Demokrasi harus ada Keadilan terhadap para pelaku kejahatan demokrasi. Mereka harus bertanggungjawab atas perbuatan mereka yang berdampak pada kerusakan dan mengganggu ketertiban masyarakat,” tegas anggota Institut Sarinah, Eva Sundari yang juga anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu kepada Tribunnews.com, Jumat (24/5/2019).

Institut Sarinah menghimbau kepada para elit untuk menghentikan segala upaya mobilisasi masa terutama dengan menggunakan simbol-simbol SARA.

Cukup sudah kehilangan dan kerusakan jiwa, material dan imaterial yang sudah terjadi, saatnya fokus ke upaya konstitusional yaitu melalui MK untuk kanalisasi ketidakpuasan hasil Pilpres 2019.

Institut Sarinah juga menyerukan pelaksanaan doktrin sila 3 Persatuan dari Pancasila bagi seluruh pihak.

Karena anggota Institut Sarinah, Dia Puspitasari menambahkan, hanya dengan Persatuan kita bisa membawa Indonesia damai dan maju.

"Imbauan terutama kepada para elit 01 dan 02 untuk memulai komunikasi dan silaturahmi. Tunjukkan bahwa kalian para pemimpin yang anti kekerasan dengan mengedepankan kepentingan nasional dan berjuang melalui nalar yang panjang, musyawarah," ucap Dia Puspitasari.

“Mohon Bp Prabowo segera menyambut ajakan silaturahmi dan dialog dari Presiden RI Jokowi,” harap Dia Puspitasari.

Selain itu, Institut Sarinah memprihatinkan exposure kekerasan fisik dan simbolik di media sosial dan jalanan Jakarta di minggu ini. Pertunjukan kekerasan bukan contoh pendidikan politik yang baik bagi generasi muda dan kami semua.

“Kami mengajak semua pihak untuk sadar Pancasila dan mempraktekkannya, mari berketuhanan dengan berkebudayaan. Mari bersikap konstruktif, Stop kekerasan dan egoisme pribadi atau kelompok,” kata anggota lain dari Institut Sarinah, Retnowati.

Yenny Sucipto, yang juga pengamat kebijakan publik menyesalkan kerugian di dunia pendidikan terutama untuk kelas yang sedang persiapan ujian.

“Sekolah-sekolah pada diliburkan sehingga merugikan proses belajar mengajar. Bukan saja para siswa tetapi para ibu juga dirugikan akibat terganggu kepentingan praktis dan strategisnya dalam menyiapkan puasa dan lebaran,” ungkap Yenny Sucipto.

Di bagian akhir Institut Sarinah memberikan apresiasi kepada Kepolisian dan TNI yang telah menunjukkan profesionalitas dan kapasitas luar biasa dalam menangani amuk massa.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini