Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan Ketua Tim Hukum Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Bambang Widjojanto, yang meragukan independensi dan integritas Mahkamah Konstitusi (MK) dinilai berbahaya.
Mantan Hakim MK, Maruarar Siahaan, menilai tak masalah apabila pernyataan Bambang Widjojanto sekadar mengingatkan MK menjaga independensi dan integritasnya.
Baca: TKN Jokowi-Maruf Sebut KPU Perlu Waspadai Sepak Terjang Bambang Widjojanto
Namun, ia melihat pernyataan Bambang Widjojanto lebih kepada framing opini terkait MK menjadi bagian dari rezim yang korup apabila menolak gugatan kubu 02.
"Ini berbahaya sekali. Dia (BW) mau membangun opini apabila MK nanti menolak gugatan kubu 02, maka lembaga ini korup dan bagian dari pemilu curang," ujar Maruarar, ketika dikonfirmasi, Sabtu (25/5/2019).
Framing opini senada, kata dia, juga digaungkan oleh kubu 02 sebelum pencoblosan.
Di mana pernyataan 'hanya kecurangan yang bisa mengalahkan Prabowo-Sandiaga' terus diucapkan kubu 02.
Hakim MK periode 2003-2008 itu pun memprotes pernyataan Bambang Widjojanto.
Ia menyayangkan adanya pembangunan opini seperti itu.
Oleh karenanya, rektor UKI itu meminta BW tak lagi membuat pernyataan yang dapat membuat akar rumput tidak kondusif.
Apalagi, hanya karena Bambang Widjojanto saat ini berkepentingan sebagai bagian dari kubu 02.
"Pernyataan Bambang Widjojanto itu justru memanas-manasi akar rumput. Situasi begini berbahaya sekali," ucapnya.
Maruarar pun meminta semua pihak, termasuk Bambang Widjojanto untuk menghormati MK terlepas dari adanya sejumlah kasus hukum yang pernah menjerat beberapa hakimnya.
Namun demikian, ia meyakini MK saat ini sama sekali tidak bisa diintervensi oleh siapapun, termasuk oleh pemerintah sendiri.
"Jangan mengecilkan MK. Lembaga ini memiliki independensi dan integritas yang tinggi," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Bambang Widjojanto berharap gugatan kubu 02 diproses MK kendati hanya membawa 51 bukti.
Baca: Polisi Periksa 4 Saksi dan CCTV Terkait Penembakan di Mako Brimob Purwokerto
Bambang Widjojanto menuding pemerintah hari ini sebagai rezim yang korup dan berharap MK tidak menjadi bagian rezim tersebut.
"Mudah-mudahan Mahkamah Konstitusi bisa menempatkan dirinya menjadi bagian penting, di mana kejujuran dan keadilan harus menjadi watak dari kekuasaan, dan bukan justru menjadi bagian dari satu sikap rezim yang korup," kata BW di Gedung MK, Jakarta Pusat, Jumat (24/5).