TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, Adian Napitupulu memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada TNI dan Polri yang solid dan bahu membahu selama berhari hari menjaga Jakarta dari kerusuhan yang mungkin saja berpotensi meluas pada tanggal 22 Mei 2019 yang lalu.
"Dari berbagai pernyataan polisi serta pemberitaan berbagai media terlihat jelas bahwa kerusuhan 22 Mei sulit untuk dikatakan sebagai peristiwa yang terjadi secara spontan," ujar Adian Napitupulu dalam keterangan persnya, Senin (27/5/2019).
Adian mengatakan siapapun tahu bahwa tidak mudah untuk menjaga stamina massa dalam kerusuhan yang berlangsung dalam durasi sangat lama dan tersebar di beberapa titik lokasi seperti Bawaslu, Tanah Abang juga Slipi.
"Yang sangat menyedihkan dan membuat kemanusiaan kita serasa digugat oleh hati nurani adalah karena massa yang tampak di berbagai pemberitaan dan video yang beredar, banyak diantaranya yang masih berusia belasan, termasuk beberapa korban jiwa juga masih berusia muda," ujar Adian.
Baca: TERKUAK, Ternyata Perusuh 22 Mei Diperintah Bunuh 4 Tokoh Nasional & 1 Pimpinan Survei, Siapa Saja?
Baca: Operasi Rahasia di Balik Rusuh 22 Mei
Baca: Mengejar Dalang Rusuh 22 Mei
Baca: Dalang Kerusuhan 22 Mei Mulai Terungkap, IPW Sebut 6 Orang, Siapa Saja?
Dia mengatakan bahwa ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh Polisi untuk mengusut siapa dalang kerusuhan tersebut, antara lain melalui pengakuan ratusan orang yang di tangkap di lapangan, bukti bukti dilapangan, rekaman video, rekaman cctv, aliran dana, kendaraan pengangkut dan sebagainya.
"Dengan teknologi dan sumber daya yang di miliki tentunya Polisi mampu mengumpulkan semua bukti bukti itu," ujar Adian.
"Menurut saya, yang sulit bukanlah mengumpulkan bukti bukti melainkan keberanian polisi untuk mengungkap siapa dalang sesungguhnya," dia menambahkan.
Dijelaskan untuk mengusut dan mengumpulkan bukti-bukti di butuhkan teknologi, pengetahuan, kecermatan dan sumber daya manusia, tetapi untuk mengungkap siapa dalangnya maka yang dibutuhkan adalah keberanian luar biasa.
"Saya sangat berharap Polisi memiliki keberanian untuk mengungkap dalang kerusuhan tersebut," ujarnya.
"Pengungkapan itu sungguh menjadi sangat penting dan berharga bagi perjalanan bangsa ini ke depan untuk mencegah berulang nya peristiwa yang sama di kemudian hari," Adian menambahkan.
Di sisi lain, kata dia, kecepatan Polisi untuk mengungkap siapa dalang sesungguhnya menjadi sangat penting untuk mencegah spekulasi spekulasi liar dan fitnah yang asal tuduh sana sini tanpa dasar terlebih lagi bila di tambah "gorengan" dan "bumbu" hoax dari kepentingan politik.
"Cukup sudah misteri penembakan misterius, misteri pembunuhan Marsinah, Misteri Udin Bernas, Misteri 27 Juli 1996, Misteri Tanjung Priok 1984, misteri penembakan Mahasiswa Trisakti dan Semanggi, cukup sudah misteri kerusuhan Mei 1998 yang tak pernah terungkap. Jangan tambah lagi bangsa ini dengan misteri misteri baru," katanya.
Dia berharap rakyat secara bersama-sama memberi dukungan penuh terhadap polisi agar tidak ada sedikitpun keraguan untuk mengungkap siapa sesungguhnya dalang kerusuhan.