Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM -- Seorang pekerja konstruksi, Wanto (36), bersama dua orang temannya tengah menunggu bus yang akan ditumpanginya untuk mudik ke Yogyakarta di terminal Pulo Gebang Jakarta Timur pada Senin (27/5/2019).
Wanto mengatakan, ia memilih naik bus dari PO Sinar Jaya yang jadi bagian dari program Bus Trans Jawa yang diluncurkan Kementerian Perhubungan karena memang sudah berlangganan sekira sepuluh tahun.
"Sudah lama sekali saya langganan, sepiluh tahunan ada. Setiap lebaran saya mudik pakai Sinar Jaya," kata Wanto.
Wanto mengatakan, selain itu ia memilih bus tersebut karena nyaman, diturunkan sesuai dengan tujuan, dan tidak pernah ada masalah keamanan.
Baca: Sudah Diperiksa 2 Kali, Akankah KPK Tahan Direktur Utama PLN Sofyan Basir?
Baca: Kena Stroke, Bos Cleveland Cavaliers Dirawat
Baca: Berbagai Lapisan Elemen Masyarakat Silih Berganti Tunjukkan Dukungannya Kepada TNI-Polri
"Bisnya nyaman, diturunkan sesuai dengan tujuan, dan tidak pernah ada masalah," kata Wanto.
Wanto juga menjelaskan, tidak ada kenaikan harga tiket yang berarti yang dirasakannya.
Sambil menunjukan tiket yang sudah ia beli, ia mengatakan membeli tiket tersebut seharga Rp 190 ribu.
"Kalau hari biasa Rp 120 ribu, sekarang Rp 190 ribu. Tapi itu masih normal. Masih bisa terjangkau dan kenaikannya memang sekitar itu setiap tahunnya," kata Wanto.
Senada dengan Wanto, pemudik asal Pondok Pinang Jakarta Selatan, Ian (29) juga memilih bus dari PO Kramat Djati karena sudah langganan menggunakan bus tersebut sekira lima tahunan.
Pedagang sembako itu memilih bus tersebut karena selain harganya murah, juga karena keamanan dan pelayanan yang diberikan oleh petugas PO tersebut.
"Kalau di PO lain harganya saya lihat sudah sampai Rp 800 ribuan. Kalau di Kramat Djati cuma Rp 320 ribu yang via tol. Masih terjangkau. Lagipula, keamanan dan pelayanannya juga bagus. Saya pernah ketinggalan barang, satu minggu masih disimpan," kata pemudik dengan tujuan Jember via Surabaya itu.
Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Ahmad Yani menjelaskan ada delapan armada dari delapan perusahaan yang mengikuti tahap pertama pengoperasian perdana Angkutan Antarkota Antarprovinsi (AKAP) Tol Trans Jawa Trayek Jakarta – Tol Trans Jawa – Surabaya di Terminal Pulo Gebang Jakarta Timur pada Senin (27/5/2019).
Baca: Berbagai Lapisan Elemen Masyarakat Silih Berganti Tunjukkan Dukungannya Kepada TNI-Polri
Baca: 7 Hotel di Malang yang Tawarkan Paket Bukber All You Can Eat, Mulai Rp 35 Ribuan
Baca: Akhirnya Penuhi Panggilan KPK, Dirut PLN Nonaktif Sofyan Basir Belum Mau Berkomentar
Menurutnya program itu adalah bagian dari tindak lanjut arahan dan gagasan Menteri Perhubungan untuk peningkatan pelayanan bus antar kota dan antar prop dalam pemanfaatan pembangunan infrastruktur.