Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 100 orang yang tergabung dalam kelompok Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa berbuka puasa bersama anggota TNI-Polri yang sedang bertugas menjaga keamanan Mahkamah Konstitusi (MK).
Acara tersebut dilaksanakan di depan gedung MK dengan konsep duduk berhadap-hadapan antara anggota TNI-Polri dengan pesilat NU Pagar Nusa, Jakarta, Kamis (30/5/2019).
Ketua Pencak Silat NU Pagar Nusa, Nabil Haroen mengatakan, kegiatan buka puasa bersama ini sebagai bentuk dukungan moril kepada TNI-Polri yang telah menjaga pesta demokrasi dengan baik.
Baca: Fadli Zon Mengaku Kantongi Bukti Penggunaan Peluru Tajam Oleh Polisi Saat Kerusuhan 21-22 Mei
"Ini tidak ringan, dan kita selalu masyarakat harus memberikan dukungan kepada mereka," ucap Nabil di gedung MK.
Menurutnya, ada 25 ribu paket makanan dan minuman diberikan kepada TNI-Polri yang sedang bertugas di gedung MK, seperti paket nasi kotak, air mineral, mie instans, aneka suplemen, dan lainnya.
"Nilainya tidak seberapa, tapi semoga ini bisa menjadi penyemangat, jadi dorongan untuk pasukan TNI-Polri agar bisa mengamankan negeri ini," katanya.
Baca: Dinilai Bawaslu Sebagai Partai Paling Tidak Tertib Administrasi, Begini Respons PSI
Pantauan dilokasi, menu makanan berbuka puasa bersama pesilat Pagar Nusa dan anggota TNI-Polri terdiri dari rendang daging, telur balado, ikan asin, sayur kacang, dan buah pisang.
Tampak hadir dalam buka puasa bersama ini yaitu Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat dan Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan.
Cak Lontong hibur anggota TNI-Polri
Setelah berjibaku mengamankan Ibu Kota khususnya Kantor Bawaslu RI beberapa waktu lalu, aparat keamanan gabungan TNI-Polri mendapat suguhan segar penuh gelak tawa dari pelawak kondang negeri ini.
Dia adalah Lies Hartono, alias Cak Lontong.
Dirinya melakukan Stand Up Comedy atau lawakan tunggal dihadapan ratusan personil TNI-Polri, Rabu (29/5/2019) petang.
Dalam aksinya menghibur aparat keamanan, Cak Lontong tak sendiri.
Baca: Lakukan 7 Amalan ini Secara Maksimal Agar Mendapat Berkah Lailatul Qadar
Dirinya ditemani Insan Nur Akbar alias Akbar, Tatok, dan aktor senior Anwar Fuadi.
Mereka berempat seperti menyihir kepada siapa saja yang menyaksikannya saat itu.
Candaan ringan, penuh gelak tawa, sukses menghibur kejenuhan ataupun rasa lelah yang mendera aparat keamanan yang sedang bertugas.
Salah satu materi lawakannya, seputar bagaimana cara Tatok menggaet istrinya yang saat itu masih berstatus pacaran.
Baca: Dua Pelajar di Kupang Ini Melakukan Hubungan Intim Hanya untuk Membuktikan Si Cewek Senior
"Saya menggunakan teori polisi, waktu saya mau dekati pacar saya sebelum jadi istri. Ketika sudah pendalaman materi, saya langsung keluarkan P21, Pertemuan Dua Insan Menjadi Satu," sebutnya diikuti gelak tawa dari mereka yang hadir dilokasi.
Seusai acara, menanggapi performanya hari ini bersama tiga rekannya yang lain, Cak Lontong mengatakan kegiatan ini adalah salah satu upayanya sebagai komedian, menghibur, membuat suasana hati aparat keamanan menjadi gembira dan lebih nyaman.
Baca: Imam Nahrawi Berterimakasih ke BPK Soalnya Dapat Opini WDP
"Kita sebagai komedian berusaha menghibur supaya suasana para anggota TNI-Polri yang bertugas ini, menjadi gembira dan membuat mereka jadi lebih nyaman," ujar Cak Lontong.
"Diundang di acara TNI-Polri juga sudah sering, tapi ini kan situasinya beda. (Kami) menjadi ikut terhibur itu terlihat tertawa lepas, ikut seneng," imbuhnya.
Keamanan terkendali
epala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyatakan situasi keamanan saat ini terkendali dengan baik.
Hal ini disampaikan langsung oleh Moeldoko saat ditemui di Komplek Istana Kepresidenan, Rabu (29/5/2019).
"Terkendali dengan baik," ujar Moeldoko.
Diketahui sebelumnya ibu kota Jakarta, sempat diwarnai aksi kerusuhan pada 21 dan 22 Mei 2019.
Tidak hanya itu, kepolisian juga berhasil menggagalkan aksi terorisme hingga pembunuhan pada empat tokoh nasional.
Bahkan Moeldoko mengakui dirinya termasuk korban yang turut menjadi target pembunuhan bayaran.
Baca: Fadli Singgung Bahayanya Polisi Umbar Pasal Makar, Seperti Menyiram Bensin di Tengah Api
Alhasil sebagai pengamanan, kini ia dikawal dua anggota TNI dari Kesatuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
"Tadinya saya agak abai kayak gituan. Sekarang dikawal dua orang saja dari Kopassus," singkap Moeldoko.
Mantan Panglima TNI itu tidak terlalu memikirkan ancaman tersebut dan tidak merasa takut.
"Saya sebenarnya tidak terlalu pusing kayak gitu-gitu, saya yakin aja," tambahnya.