Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Universitas Indonesia (UI) periode 2024-2029, Prof Heri Hermansyah mengatakan naturalisasi tak hanya dibutuhkan Timnas sepak bola Indonesia, UI juga memerlukan adanya naturalisasi akademisi bagi diaspora Indonesia yang ada di luar negeri.
Naturalisasi akademisi ini jadi satu program internasionalisasi di masa kepemimpinannya.
Diaspora Indonesia di luar negeri menerutnya berkesempatan menempati berbagai posisi di Universitas Indonesia tanpa perlu mengulang proses pendidikan atau pencapaian gelarnya.
"Jadi kalau mau main bola, di perguruan tinggi pun perlu ada naturalisasi akademisi-akademisi diaspora Indonesia yang ada di luar negeri untuk dapat menempati berbagai posisi di perguruan tinggi dan juga di Universitas Indonesia ini," kata Prof Heri usai pelantikan Rektor UI 2024-2029 di Kampus UI Depok, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024).
Prof Heri kemudian menyinggung dalam perekrutan akademisi atau pengajar di kampus-kampus maju yang ada di berbagai negara, mereka tak lagi melihat atau mempertanyakan dari mana asal lulusan akademisi tersebut.
Baca juga: Rektor Baru UI Prof Heri Hermansyah Soal Polemik Gelar Doktor Bahlil: Masih Tunggu Hasil Investigasi
Namun yang jadi pertimbangan adalah kualitas dan kompetensi dari akademisi itu, meskipun dia berasal dari universitas lain.
Sebagai contoh, kampus seperti National University of Singapore (NUS), Harvard University di Amerika Serikat, MIT atau Massachusetts Institute of Technology di AS, pengajar atau akademisinya banyak berasal dari lulusan negara lain.
"Nah sehingga ke depannya adalah ini tantangan untuk universitas, kita harus membuka, mau membuka diri untuk dapat menerima akademisi yang memiliki kualitas unggul walaupun bukan berasal dari dalam," katanya.
Baca juga: Resmi Dilantik Jadi Rektor UI 2024-2029 Gantikan Ari Kuncoro, Ini Profil Prof Heri Hermansyah
Akademisi naturalisasi itu lanjutnya, juga tidak perlu mengulang proses pendidikannya dari awal.
Jika mereka profesor, maka ketika ditempatkan di posisi internal kampus, statusnya akan sama seperti yang mereka dapatkan di luar negeri.
Prof Heri pun menyatakan pihaknya akan membuka keran diaspora ini untuk dapat datang dan bergabung di Kampus UI, dengan tidak lagi melihat paspor atau status kewarganegaraannya.
"Ya, betul. Betul. Kita akan membuka keran itu. Diaspora welcoming untuk datang," ucapnya.