TRIBUNNEWS.COM - Ani Yudhoyono meninggal di 10 hari terakhir bulan Ramadan yang merupakan waktu turunnya lailatur qadar, Presiden Joko Widodo doakan mendiang husnul khatimah.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menjadi inspektur dalam upacara pemakaman Ani Yudhoyono, Minggu (2/6/2019) di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.
"Beliau meninggalkan kita semua pada bulan Ramadhan, bulan yang sangat baik, bulan diturunkannya Alquran, bulan yang penuh berkah, penuh ampunan dan penuh rahmat."
"Beliau meninggalkan kita semua pada hari-hari lailatul qadar semoga husnul khatimah," ucap Jokowi dalam pidatonya sebagaimana dilansir Tribunnews.com dari tayangan Kompas TV.
Sebelum sampaikan hal itu, Jokowi terlebih dahulu sampaikan rasa bela sungkawa atas meninggalnya Ibu Negara ke-6 RI tersebut.
Baca: Tunjukkan WA Terakhirnya dengan Ibu Ani, Wartawan Senior Akui Dikirimi Hadiah: Sayang Membukanya
Baca: Prabowo dan Sandiaga Tak Hadir di Rumah Duka Maupun Pemakaman Ibu Ani Yudhoyono, Ini Alasannya
"Innalillahi wa innaillaihi raji'un. Dengan penuh rasa duka cita yang sangat dalam, pada hari ini segenap rakyat Indonesia berkabung atas meninggalnya ibu negara dari Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Hj Kristiani Herawati Yudhoyono," ujar Jokowi.
Meninggal di sepuluh hari terakhir Ramadan yang merupakan waktu turunnya lailatul qadar, apakah Ani Yudhoyono sudah pasti husnul khatimah?
Bahkan dalam pidatonya, Jokowi menyebut Ani Yudhoyono sebagai seorang tokoh wanita Indonesia terbaik.
Berikut kutipan pidato Jokowi saat mengenang semua jasa dan pengabdian Ani Yudhoyono semasa hidup:
Baca: Tangisan SBY dan Pelukan Warga Warnai Pemakaman Ani Yudhoyono di TMP Kalibata
Baca: Senyum Megawati ke SBY di Pemakaman Ani Yudhoyono
"Kita bangsa Indonesia telah kehilangan salah seorang tokoh wanita Indonesia terbaik.
Seorang ibu negara yang penuh kasih sayang, pejuan kemanusiaan yang tulus, ibu dari sebuah keluarga panutan yang senantiasa memberi inspirasi dan teladan sebagai seorang ibu, seorang istri dan ibu negara.
Kita hadir di sini, di Taman Makam Pahlawan Kalibata untuk memberikan pernghormatan terakhir kepada beliau.
Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan negara dan pemerintah atas jasa dharmabakti dan pengabdian almarhumah kepada negara, bangsa semasa hidupnya.
Hadirin sekalian yang saya hormati, kita sama-sama mengetahui, almarhumah yang dilahirkan di Yogyakarta pada 6 Juli 1952, sepanjang hidupnya diabadikan untuk kepentingan bangsa dan negara.
Almarhumah adalah istri yang sangat setia dalam suka dan duka, melewati hari-hari yang tidak mudah dalam mendampingi Presiden ke-6 RI Bapak Susilo Bambang YudhoyonoÂ
dalam membangun bangsa dan negara yang kita cintai.
Ibu Hj. Kristiani Herawati Yudhoyono mendedikasikan hidupnya kepada nilai-nilai kemanusiaan.
Almarhumah aktif dalam memberantas buta huruf, mengembangkan kerajinan nasional, memberdayakan dan menyejahterakan keluarga, terutama perempuan dan anak-anak.
Almarhumah juga aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan, pelestarian lingkungan hidup, budaya dan meningkatkan rasa kepedulian kepada masyarakat di daerah-daerah bencana, daerah konflik dan daerah perbatasan.
Atas jasa dan pengabdiannya yang besar kepada bangsa dan negara, pemerintah republik Indonesia pada tahun 2011 menganugerahkan Bintang Mahaputra Adipradana kepada Almarhumah.
Dan pada acara yang khitmad ini, saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mengucapkan terima kasih dan penghormatan yang tinggi atas darmabhakti Almarhumah kepada bangsa dan negara.
Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mendoakan Almarhumah.
Semoga Almarhumah diterima dan diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah Swt., dan semoga husnul khatimah, sesuai dengan amal ibadah, perjuangan dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara.
Kepada keluarga Almarhumah yang ditinggalkan, Presiden ke-6 RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono beserta keluarga, semoga Allah Swt. senantiasa memberikan ketabahan dan kesabaran, serta menerima kepergian Almarhumah dengan ikhlas dan tawakal.
Akhirnya dengan memohon ridha Allah Swt. marilah kita lepas kepergian Ibu Hj. Kristiani Herawati Yudhoyono menghadap Allah Swt. dengan tenang, dengan diiringi doa.
Semoga Allah Swt. berkenan menerima amal ibadah Almarhumah dan mengampuni segala khilaf dan salah beliau.
Flamboyan telah pergi, namun akan tetap hidup di hati kita semuanya, rakyat Indonesia yang mencintainya.
Terima kasih wassalamualaikum wr. wb."
Annisa Pohan Terharu
Presenter sekaligus menantu Ani Yudhoyono, Annisa Pohan, mengaku terharu melihat besarnya antusias masyarakat yang hadir untuk mengiringi prosesi pemakaman mertuanya tersebut.
Annisa yang merupakan istri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak menyangka animo masyarakat sebesar itu.
Pernyataan itu dilontarkan Annisa saat ditemui di sela-sela prosesi pemakaman Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (2/6/2019).
"Kami sekeluarga begitu terharu bahwa begitu banyak kasih sayang dari masyarakat ke Ibu Ani, andai Ibu Ani melihat ini pasti ibu sangat bahagia," ucapnya.
Menurut Annisa, ia menyaksikan ribuan masyarakat yang mengiringi kepergian Ani Yudhoyono sejak jenazah tiba di rumah duka di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (1/6/2019) malam.
"Masyarakat luar biasa banyaknya, tadi dari Cikeas juga sampai ke sini (Kalibata) pinggir jalan berjejer mengantarkan Ibu ke tempat peristirahatan terakhirnya," kata Annisa.
Sementara, dari pantauan Kompas.com di lokasi, masyarakat mulai berjejalan di sekitar area pemakaman sejak siang hari.
Saat iring-iringan ambulans jenazah melintas, masyarakat tak hentinya menyampaikan rasa duka dan kasih sayangnya kepada istri Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Annisa Pohan Terharu Banyak Masyarakat Iringi Pemakaman Ani Yudhoyono"
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)