Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Maruf Amin berkelakar saat menghadiri buka puasa bersama Ketua DPD Oesman Sapta Odang (OSO).
Kiai Maruf Amin menyinggung kemenangan Pilpres 2019 yang diraihnya bersama calon presiden Joko Widodo yang masih tertunda.
"Kita bersyukur menurut real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) kita sebagai pemenang, tapi menangnya masih digantung," kata Kiai Ma'ruf di kediaman OSO, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (3/6/2019).
Baca: Ani Yudhoyono Berpulang, Cucu Paling Kecil Hanya Tahu Neneknya Bobok
Baca: Ungkap Sisi Positif Mendekam di Tahanan, Lieus Sungkharisma Turun Berat Badan 8 Kg
Baca: Tenangkan Pikiran, SBY Akan Berada di Cikeas Selama Seminggu
Baca: Melayat ke Rumah Duka, Prabowo Ungkit Pilihan Ani Yudhoyono di Pilpres, Reaksi SBY: Tak Elok
Mustasyar PBNU itu lalu mengibaratkan menang gantung ini seperti pernikahan gantung.
Di mana suami belum bisa bertemu istri karena belum boleh berkumpul, karena ada beberapa hambatan.
"Sekarang menangnya digantung karena menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK), mudah-mudahan enggak ada halangan," tuturnya.
Terlepas dari penantian putusan sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK), Kiai Ma'ruf mengucapkan syukur atas kelancaran penyelenggaraan pemilu.
Ia melihat masyarakat Indonesia semakin dewasa menyikapi pesta demokrasi.
Baca: Polisi Tangkap Dokter Hewan Penghina Presiden Jokowi di Medsos
Baca: Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi Jadi Cemoohan Netizen karena Berdoa Membelakangi Kabah
Baca: Kapolri: Arus Mudik Tahun Ini Cenderung Lancar
Ma'ruf juga bersyukur Indonesia telah dibekali pendahulu untuk mengawal keutuhan bangsa.
Walau bangsa ini diisi oleh kemajemukan agama, ras dan suku, namun selalu bisa bersatu melalui kesepakatan-kesepakatan.
"Kita harapkan warisan sikap perilaku yang diwariskan pendahulu kita itu terus kita jaga," pungkasnya.
Sejumlah tokoh turut hadir dalam buka bersama Kiai Ma'ruf dan OSO.
Misalnya Presiden Direktur PT Media Televisi Indonesia (Metro TV) Suryopratomo, Pemimpin Redaksi Metro TV Don Bosco Selamun, politisi DPD Yorrys Raweyai dan Ustaz Yusuf Mansur.