Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla akhirnya buka suara terkait pertemuannya dengan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, pada Kamis 23 Mei 2019, lalu.
Ia mengatakan, pertemuan tersebut dimanfaatkan JK untuk mengetahui langkah Prabowo-Sandi pascapengumuman hasil rekapilulasi pemilu 2019 di 34 provinsi oleh KPU.
JK menuturkan, Prabowo saat itu berkeinginan untuk menempuh proses konsitusional dengan membawa perkara ke jalur Mahkamah Konstitusi (MK).
Selain itu, di hadapan dirinya, ketua umum Partai Gerindra tersebut, sempat menelpon sejumlah orang untuk meminta agar semua aksi massa terkait perkara pemilu 2019, dihentikan.
Baca: Minta Ucapan Prabowo Soal Pilihan Politik Ani Yudhoyono Tak Perlu Dibesarkan, BPN: Itu Kan Spontan
Baca: Yang Ingin Dilakukan Ani Yudhoyono Seandainya Sembuh dari Kanker Darah
Baca: Soal Rencana Ketemu Jokowi, Prabowo Subianto: Semua Ada Waktunya
"Waktu saya ketemu, dia (Prabowo Subianto)di depan saya menelepon semua orang-orangnya untuk menghentikan semua aksi massa. Dia perintahkan untuk menghentikan semua aksi massa. Dan akan menjalani proses konstitusi yang baik," ungkap JK, di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa siang (4/6/2019).
Saat disinggung terkait, pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto, dirinya mengatakan, pertemuan dimungkinkan akan berlangsung pasca lebaran ini.
Baca: Jusuf Kalla: Prabowo Akan Jalani Proses Konstitusi
"Itu belum kita atur lagi tapi dalam pertemuan itu. Pasti mungkin (setelah Lebaran). Nanti lagi diusahakan. Karena kemarin kan beliau (Prabowo) ke luar negeri," ujar dia.
Pertemuan antara dua calon presiden tersebut belum terlaksana juga. Padahal, sejumlah pihak telah meminta pertemuan dapat segera dilakukan agar kondisi politik di tengah masyarakat, dapat kembali dingin.
Bahkan, aksi massa yang menggugat Bawaslu pada 21-22 Mei lalu, pecah menjadi kerusuhan serta menimbulkan sejumlah kerugian dan korban jiwa.