Hal senada juga diungkapkan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean soal kisah di balik kain batik berwarna cokelat yang jadi penutup jenazah Ani saat masih terbaring di ruangan National University Hospital (NUH), Singapura.
Ferdinand mengatakan, sejatinya kain itu disiapkan oleh Ani untuk membuat seragam pada hari raya Idul Fitri nanti.
"Awalnya dari kebiasaan keluarga dengan baju yang sama coraknya alias seragam setiap merayakan Idul Fitri.'
"Keluarga kemudian menyiapkan beberapa pilihan kain untuk dipilih oleh Ibu Ani," ujar Ferdinand ketika dihubungi, Senin (3/6/2019).
Ferdinand mengatakan, banyak kain yang disiapkan.
Satu di antaranya ada kain berwarna biru yang biasanya menjadi favorit Ani Yudhoyono.
Namun, Ani akhirnya memilih kain batik cokelat tersebut untuk dijahit menjadi baju Lebaran.
Ferdinand merasa sedih karena pada akhirnya kain tersebut tidak jadi dibuat baju.
"Ternyata takdir bicara lain, kain itu tidak jadi dipakai sebagai baju lebaran, tetapi menjadi kain yang menutupi tubuh Ibunda Ani saat menghembuskan nafas terakhirnya," kata dia.
Ani Yudhoyono yang terlahir dengan nama lengkap Kristiani Herrawati wafat di RS Universitas Nasional, Singapura, pada Sabtu (1/6/2019).
Ani wafat setelah menjalani perawatan intensif di Ruang ICU sejak Rabu (29/5/2019) lalu.
Putri dari mantan Pangdam Cenderawasih Sarwo Edhie Wibowo itu divonis mengidap kanker darah empat bulan lalu.
Sejak itu, dia menjalani perawatan di Singapura.
Kondisinya sempat membaik dan diperkenankan keluar rumah sakit selama tiga hari.