TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah lima tahun silam dilantik, masa jabatan menteri di kabinet kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla akan berakhir pada 20 Oktober mendatang dan akan digantikan dengan kabinet kerja baru.
Salah satu menteri yang menjabat di era kepemimpinan Jokowi-JK, yakni Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengungkap soal kemungkinan dirinya kembali terpilih untuk posisi yang sama.
Sekaligus mencetak sejarah sebagai sosok yang menjabat dua kali untuk posisi Mendagri.
Bila menengok sejarah, Tjahjo mengira tak mungkin dirinya kembali terpilih.
Sebab kata dia, tak ada sejarahnya jabatan Mendagri diisi oleh sosok yang sama selama dua periode berturut-turut.
"Terakhir kabinet kerja akan berakhir Oktober (2019). Dalam sejarah, nggak ada Mendagri dua kali," ucap Tjahjo di kantor BPSDM Kementerian Dalam Negeri, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (11/06/2019).
Baca: Eks Komandan Tim Mawar Sinyalir Ada Unsur Kesengajaan dalam Pemberitaan Majalah Tempo
Meskipun Presiden petahana Joko Widodo berstatus sebagai presiden terpilih Pemilu 2019, Tjahjo sekali lagi menegaskan bahwa dalam sejarah, jabatan Mendagri hanya pernah diduduki oleh satu orang untuk satu periode.
"Dalam sejarah, hanya sekali," tegas dia.
Namun lebih lanjut, soal hak penyusunan dan penunjukan sosok yang pantas menduduki posisi menteri, sepenuhnya adalah hak presiden pada masa itu.
"Nggak tahu, itu haknya presiden," imbuh Tjahjo.
Katanya, dalam sisa masa jabatannya selama tiga bulan ke depan, Tjahjo mengaku akan terus mengoptimalkan regulasi pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.
Baik itu soal aspek politik yang katanya sudah berjalan mulus, hingga nanti diteruskan oleh Mendagri berikutnya.
"Sisa tiga bulan ini saya ingin mengoptimalkan regulasi pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa ini. Aspek politik juga berjalan dengan baik. Silakan nanti diteruskan oleh Mendagri yang baru setelah tanggal 20 Oktober akan datang," pungkas Tjahjo.