Ia merinci dari 10,9 persen di tahun 2014 lalu menjadi 7.7 persen di tahun 2019.
Sehingga menurutnya, Demokrat perlu melakukan evaluasi mendalam.
Terkait kondisi ini diperlukan adanya introspeksi dan evaluasi menyeluruh untuk kemudian bersama seluruh potensi dan kader guna membangkitkan semangat dan mengembalikan marwah serta kejayaan Partai Demokrat," jelasnya.
Ia turut menyinggung soal orang orang yang berada di sekitar lingkaran SBY, yang kerap menimbulkan kontroversi, padahal dimatanya sikap tersebut bukan representasi Partai Demokrat, orang orang itu diantaranya Rachland Nashidik, Ferdinand Hutahaean, dan Andi Arief.
"Mereka kerap melontarkan pernyataan yang tidak sesuai dengan Marwah karakter dan jati diri Partai Demokrat sehingga melahirkan inkonsistensi dan kegaduhan membenturkan Partai Demokrat dengan partai tokoh dan komunitas lainnya khususnya terhadap ulama dan umat yang berdampak adanya antipati dan kontra produktif terhadap Partai Demokrat," jelas Max.
Lebih lanjut, Max menyebutkan dalam waktu dekat akan segera menyiapkan dan melaksanakan Silaturahim Nasional untuk memanggil dan mengundang para kader dan keluarga besar partai Demokrat yang pernah bersama dan berjuang mendirikan partai Demokrat.
Targetnya agar partainya segera menggelar Kongres Luar Biasa yang sejatinya baru 2020 digelar, untuk memilih ketua umum baru.
Saat ditanya Siapa yang berpeluang untuk mengisi komposisi ketua umum Demokrat selanjutnya Max menyebut nama putra Susilo Bambang Yudhoyono Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menurutnya, SBY sebagai ketua umum saat ini bisa saja menuju Putra sulungnya itu. Namun tetap harus disetujui oleh mayoritas peserta.
"Kongres KLB tidak susah-susah SBY tinggal minta AHY untuk memimpin partai itu ini," katanya.