TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS - Penolakan aksi anarkis terus digaungkan oleh segenap komponen masyarakat hingga Pemerintah Kabupaten Ciamis, terkait sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang kini bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK).
Bupati Ciamis H. Hidayat Sunarya mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat, khususnya di Kabupaten Ciamis untuk tidak terprovokasi dengan berbagai hal yang belum jelas kebenarannya.
"Mari kita wujudkan perdamaian dengan tidak mudah menyebar berita hoaks dan tidak mudah terprovokasi sehingga menyebabkan situasi jadi kurang kondusif," tegasnya saat dihubungi, Sabtu (15/6/2019).
Bupati juga mengimbau masyarakat Kabupaten Ciamis untuk tidak perlu berangkat ke Jakarta dalam rangka sengketa pilpres. "Kita percayakan pada pihak-pihak yang berwenang," tambahnya.
Ungkapan serupa disampaikan Ketua MUI kabupaten Ciamis KH Ahmad Hidayat.
"Kami menolak aksi anarkis dan mengajak masyarakat menjaga kondusifitas di Kabupaten Ciamis serta jangan mudah terprovokasi oleh pihak manapun," terang Ahmad Hidayat.
Sementara itu Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Ciamis KH Koko komarudin juga menolak aksi anarkis dan mengajak masyarakat menjaga kondusifitas di Kabupaten Ciamis serta tidak mudah terprovokasi oleh pihak manapun.
"Hendaknya kita menjaga keberadaan kita ini sebagaimana yang kita harapkan dengan tidak mengajak orang untuk melakukan tindakan anarkis yang merugikan semua pihak," ujar Koko.
Pihaknya turut menolak semua tindakan yang bisa merugikan. "Hendaknya kita menunggu saja hasil dari Mahkamah Kosntitusi. Semoga kita bisa menjalaninya dengan baik pula," sambung dia.
Lebih dari itu, Anto selaku Ketua Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) Ciamis pun berkata hal yang sama.
"Saya Ketua SBSI Kapupaten Ciamis menolak aksi rusuh dan anarkis. Mari kita cintai negara Republik Indonesia, jangan mudah terprovokasi oleh pihak manapun dengan hal-hal yang tidak baik," pungkasnya.